Keceriaan Warnai Kedatangan Tim Thomas dan Uber Indonesia

oleh Vitalis Yogi Trisna diperbarui 23 Mei 2016, 21:00 WIB
Kapten tim Piala Thomas Indonesia, Hendra Setiawan, bersama rekan-rekannya tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (23/5/2016). Para pebulutangkis itu habis berjuang di China pada laga Piala Thomas. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Para pebulutangkis tim Piala Thomas Indonesia saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Dengan komposisi pemain muda, tim Piala Thomas Indonesia berhasil mencapai final, namun dikalahkan Denmark pada laga puncak. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Pebulutangkis tim Piala Uber Indonesia, Ni Ketut Mahadewi, saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Sementara itu tim Piala Uber Indonesia berhasil mencapai perempat final setelah takluk dari Korea Selatan. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Pebulutangkis tim Piala Thomas Indonesia, Anthony Ginting, saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Meski gagal meraih gelar Piala Thomas, namun pasukan Indonesia mendapat apresiasi karena mereka masih muda-muda. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Pebulutangkis tim Piala Thomas Indonesia, Tommy Sugiarto, selfie bersama warga saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Meski lelah para pebulutangkis Indonesia tetap ramah menyapa para warga di Bandara. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Pebulutangkis tim Piala Thomas Indonesia, Jonatan Christie, bersiap menaiki lift saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Dengan komposisi sekarang, tim Piala Thomas Indonesia diharapkan bisa juara pada dua tahun mendatang. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Pebulutangkis tim Piala Thomas Indonesia, Ihsan Maulana, saat tiba di Bandra Soekarno-Hatta. Meski kalah pada laga krusial, Ihsan tetap layak mendapat apresiasi mengingat usianya yang masih 20 tahun. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Berita Terkait