Tim Futsal PON Sumbar Kehilangan Pelatih Kepala

oleh Arya Sikumbang diperbarui 25 Mei 2016, 20:45 WIB
Pelatih tim futsal PON Sumbar, Syafrianto Rusli, menyampaikan wejangan kepada para pemain, setelah menyatakan mundur dari Tim PON Sumbar, Rabu (25/5/2016) di Rafhely Futsal, By Pass Padang. (Bola.com/Arya Sikumbang)

Bola.com, Padang - Pelatih Tim Futsal PON Sumbar, Syafrianto Rusli, memutuskan mundur dari tim. Alasan terbesar, karena Syafrianto tak bisa fokus dan maksimal menangani tim PON karena waktunya juga terbagi dengan pekerjaannya di PT Semen Padang.

Keputusan pelatih yang membawa tim futsal Sumbar meraih medali emas PON 2012, sudah disampaikan dalam rapat Exco Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Sumbar beberapa hari lalu.

Pada Rabu (25/5/2016) keputusan itu disampaikan secara resmi kepada pemain bertepatan dengan latihan perdana tim seusai turnamen Rafhely Specs Cup VI. Ikut hadir dalam acara pamitan itu Ketua AFP Sumbar, Yasman Yanusar.

Syafrianto mengaku salah satu hal yang membuatnya mengambil keputusan itu sebagai bentuk pertanggungjawabannya setelah tim mencapai hasil kurang maksimal di RSC VI lalu, di mana Hendra Deviardi dkk. terhenti di babak 8 besar.

Selain itu, tuntutan pekerjaan di PT Semen Padang yang membuat dia tak bisa mencurahkan perhatian sepenuhnya ke tim futsal. "Dengan kondisi ini, saya harus memilih dan mengambil keputusan," ucapnya.

Meski begitu, Syafrianto tetap membuka diri untuk memberi saran dan masukan pada tim, mengingat statusnya adalah Wakil Ketua Umum AFP Sumbar. Dia juga menitipkan pesan pada pemain untuk menjaga tiga hal penting yaitu latihan, istirahat, dan makanan.

"Saya melihat tim ini cukup potensial, tapi ada beberapa hal yang membuat tim ini belum maksimal. Tiga hal itu adalah hal yang sangat vital dan harus jadi perhatian utama, jika ingin meraih hasil yang maksimal," katanya.

Advertisement

Yasman selaku ketua AFP Sumbar mengatakan dengan mundurnya Syafrianto, komando tim futsal PON sumbar dialihkan kepada Ronny Doang sebagai pelatih kepala.

Dua asisten yang akan membantu Ronny adalah Yudhi Fatra sebagai asisten teknik dan Andrian Andika sebagai pelatih fisik dan kiper. Di pundak ketiga pelatih muda itulah harapan tim futsal Sumbar kini diberikan untuk berlaga di PON 2016 Jabar, September 2016.

"Ronny kami tetapkan setelah melalui keputusan bersama Exco AFC, di samping faktor senioritas juga karena yang bersangkutan sudah terlibat dalam tim sejak awal pembentukan tim PON ini," ujar Yasman.

Yasman menambahkan walau pelatih kepala sudah berganti, dia berharap para pemain tetap berlatih seperti sediakala, tetap semangat, dan terus termotivasi untuk memberikan yang terbaik untuk Sumbar di PON mendatang.

Menyinggung soal program tim dalam persiapan tahap ketiga ini, Yasman menyebutkan ada rencana untuk menyatukan semua pemain dalam satu mes, tetapi itu masih dalam tahap rencana karena harus dibicarakan dengan KONI Sumbar. "Pada prinsipnya kami hanya mengikuti dan selalu berkoordinasi dengan KONI," katanya.

Jelang PON, tim juga memerlukan turun di beberapa turnamen resmi untuk lebih mengangkat dan mengasah mental bertanding para pemain. Pada Juli nanti dua undangan turnamen sudah diterima, yaitu Piala Emas di Jakarta dan Piala Gubernur NTB.