Rio Haryanto Ungkap Perkembangan Positif Manor Pada Ajang F1 2016

oleh Muhammad Wirawan Kusuma diperbarui 30 Jun 2016, 20:15 WIB
Rio Haryanto mengakui mobil MRT05 milik Manor Racing sudah memperlihatkan kemajuan yang positif. (Bola.com/Reza Khomaini)

Bola.com, Spielberg - Pebalap Manor Racing asal Indonesia, Rio Haryanto, melihat sudah ada tanda-tanda positif dari pencapaian di Sirkuit Baku, beberapa waktu lalu. Menurutnya, semua pekerjaan yang selama ini dilakukan tim asal Inggris itu sudah memperlihatkan hasil.

Advertisement

Pada balapan F1 GP Baku, Rio Haryanto nyaris saja menembus kualifikasi kedua. Saat itu, pebalap berusia 23 tahun itu menorehkan waktu 1 menit 45,665 detik, terpaut 0,1 detik dari pebalap Sauber, Felipe Nasr, yang lolos ke kualifikasi kedua.

Bagi Rio dan juga Manor, hal itu sudah memperlihatkan bahwa mobil MRT05 mengalami kemajuan. Pasalnya, selama ini mereka selalu terpaut jauh dari para pebalap yang lolos ke kualifikasi kedua.

"Ada beberapa tanda positif di Baku dan khususnya saya sangat kuat pada babak kualifikasi. Waktu lap saya hanya 0,1 detik dari kualifikasi kedua dan 2,0 detik dari Rosberg yang menjadi pebalap tercepat pada kualifikasi pertama," ujar Rio seperti dikutip dari rilis resmi yang diterima Bola.com, Kamis (30/6/2016).

"Jadi di trek yang bisa kami manfaatkan untuk potensi paket kami, kami telah berhasil mengurangi kekurangan kami tahun lalu dan itu bukti semua kerja keras kami mulai terbayar. Bagi saya juga, ini semua tentang langkah demi langkah perbaikan dan saya senang ini mulai menemui titik terang," tambahnya.

Lalu bagaimana pandangan Rio soal performa Manor saat balapan? Menurutnya, hampir sama. Sayangnya, lanjut Rio, kadang ada hal yang tak terduga yang membuat peluang di depan mata bisa sirna begitu cepat.

Contohnya di Sirkuit Baku. Rio yang punya peluang menorehkan hasil bagus harus merasa kecewa karena sudah dipaksa masuk pit pada lap pertama akibat bersenggolan dengan pebalap Haas, Esteban Gutierrez, pada tikungan pertama selepas start. Akibatnya, pebalap kelahiran Solo, Jawa Tengah, tersebut kehilangan banyak waktu karena pergantian sayap depan dan juga ban.

Meski kecewa dengan hasil balapan di Baku, Rio Haryanto tetap merasa senang dengan kemajuan yang telah diperlihatkan tim dan dirinya sendiri. "Tim melakukan pekerjaan yang besar dan saya senang dengan kemajuan saya sendiri," tuturnya.