ISC B: Diwarnai Aksi Mogok, PSS Rebut Puncak Klasemen Grup 5

oleh Ronald Seger Prabowo diperbarui 17 Jul 2016, 20:25 WIB
PSS Sleman mengalahkan Martapura FC 2-1 dalam laga lanjutan ISC B Grup 5 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (17/7/2016). (Bola.com/Romi Syahputra)

Bola.com, Sleman - Misi PSS Sleman merebut puncak klasemen Grup 5 Indonesian Soccer Championship (ISC) B dari tangan Martapura FC terealisasi. Skuat racikan Seto Nurdiyantoro menumbangkan tim asal Kalimantan Selatan itu, 2-1 dalam laga di Stadion Maguwoharjo, Minggu (17/7/2016).

Dengan hasil itu, tim berjuluk Super Elang Jawa berada di posisi teratas dengan 12 poin, selisih satu angka dari Martapura FC. Laga tersebut sempat diwarnai protes kubu tim tamu di pertengahan babak pertama.

"Hasil yang sangat kami syukuri karena kemenangan ini penuh dengan keberuntungan. Namun demikian saya mengapresiasi perjuangan anak-anak yang ingin meraih kemenangan," kata Seto usai pertandingan.

Advertisement

Berhasrat meraih poin penuh, PSS Sleman langsung mengambil inisiatif menyerang di awal laga. Mereka mendapatkan hadiah penalti, menit 20 setelah kapten Martapura FC, Isnan Ali didakwa melanggar pemain sayap PSS, Dicky Prayoga.

Hukuman itulah yang memicu protes kepada wasit Ahmad Tuharea. Tim berjulukan Laskar Sultan Adam sempat menarik diri dan enggan melanjutkan pertandingan hingga beberapa menit. Setelah dilakukan diskusi, akhirnya laga dilanjutkan. Dicky yang jadi algojo sukses membawa PSS unggul dan bertahan hingga jeda.

Pada babak kedua, Martapura lebih meningkatkan intensitas penyerangan. Hasilnya, laga berjalan delapan menit mereka mampu menyamakan skor lewat sepakan terukur Kaharudin Salam. Skor sama kuat membuat laga berjalan semakin menarik. Jual beli serangan dilakukan kedua kubu yang sama-sama mengincar poin penuh.

Kapten PSS, Busari membuat puluhan ribu suporter kembali bergemuruh pada menit 94. Lewat umpan manis Dicky Prayoga, mantan pemain Persiba Bantul itu menceploskan si kulit bundar ke jala Martapura FC dan bertahan hingga laga usai.

"Sebenarnya pertandingan berlangsung menarik baik kami maupun PSS Sleman. Sayang kepemimpinan wasit tak memuaskan termasuk penalti yang seharusnya tidak terjadi," keluh Frans Sinatra, pelatih Martapura.