Bola.com, New Delhi - Vinesh Phogat, Sakhsi Malik dan Babita Khumar Phogat tak hanya melirik medali pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Ketiga pegulat India itu juga berambisi mengangkat derajat wanita di daerahnya lewat ajang empat tahunan tersebut.
Baca Juga
Di India, khususnya di Haryana, tempat asal Vinesh, Sakhsi, dan Babita, wanita memang diperlakukan secara tidak adil. Di sana, diskriminasi terhadap wanita sudah terjadi sejak lahir.
"Tempat dari mana kami berasal, wanita adalah warga kelas dua. Sudah sulit bagi kami untuk menjadi wanita, apalagi menjadi pegulat profesional," sebut Vinesh Phogat, seperti dikutip CNN, Jumat (29/7/2016).
Mahavir Singh Phogat, paman dari Vinesh, menjelaskan para orang tua akan sedih jika mereka melahirkan anak perempuan. "Kebanyakan orang di Haryana masih sangat diskriminatif kepada perempuan," jelas Mahavir Singh.
"Orang-orang di sini akan sedih jika mereka melahirkan anak perempuan. Orang tua menyekolahkan dan memberikan makanan terbaik kepada anak laki-laki, sedangkan kebanyakan anak perempuan hanya dilatih untuk mengerjakan pekerjaan rumah," tambahnya.
Oleh karena itu sangat sedikit perempuan yang akhirnya mau berlatih sebagai pegulat. Namun, semua berubah setelah Geeta Singh, anak Mahavir Singh, menembus Olimpiade London 2012.
Sejak saat itu, lebih banyak orang tua yang mendukung anak perempuannya untuk menjadi pegulat. "Karena anak perempuan saya, Haryana perlahan-lahan mulai berubah," jelas Mahavir.