Kecewa dengan Wasit Bahrul Ulum, Sriwijaya FC Protes ke GTS

oleh Riskha Prasetya diperbarui 19 Agu 2016, 21:00 WIB
Pelatih Sriwijaya FC, Widodo C. Putro, merasa timnya dirugikan wasit saat bertanding melawan Bali United. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Gianyar - Sriwijaya FC gagal memperbaiki posisi di klasemen sementara Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 setelah dikalahkan oleh Bali United dengan skor tipis 0-1, Jumat (19/8) sore di stadion I Wayan Dipta Gianyar. Satu-satunya gol di pertandingan ini dihasilkan oleh Fadil Sausu pada menit ke-43.

Seusai pertandingan, pelatih SFC, Widodo C. Putro tidak dapat menyembunyikan kekecewaanya. Ia menilai keputusan yang diambil wasit Bahrul Ulum, banyak merugikan anak asuhnya. "Saya sangat miris melihat kepemimpinan wasit dan tentu hal ini harus diungkap," ucapnya.

Dalam pandangan Widodo, penalti yang diperoleh oleh Bali United sangat layak diperdebatkan dan tidak perlu terjadi. "Selain itu, pelanggaran yang dilakukan kiper Bali United terhadap Hilton seharusnya mendapatkan kartu merah," ia menuturkan.

Advertisement

Selalu berulangnya kejadian seperti ini menurutnya tidak akan membantu kemajuan sepakbola Indonesia yang tengah bangkit dari keterpurukan. "Kasihan pemain sudah setiap hari latihan jika kejadian ini terus terjadi," ia menuturkan.

Di sisi lain, manajemen Sriwijaya FC melayangkan protes resmi kepada PT Gelora Trisula Semesta selaku operator TSC 2016. Seusai pertandingan, manajer SFC Nasrun Umar langsung menyerahkan surat protes tersebut kepada pengawas pertandingan, Fathoni.

"Ada 2 hal yang menjadi keberatan kami yakni insiden penalti yang diberikan wasit pada menit ke-43 babak pertama. Pemain SFC tidak menyentuh bola dan tangannya bukan dalam posisi yang aktif," jelas sekretaris tim, Achmad Haris.

2 dari 2 halaman

Minta PT GTS Tegas

Keputusan wasit Bahrul Ulum yang hanya memberikan kartu kuning kepada penjaga gawang Bali United, Dicky Indrayana pada menit ke-65 juga menjadi keberatan lainnya. "Sudah jelas Dicky merupakan pemain terakhir dan jika tidak ada pelanggaran maka Hilton bisa menceploskan bola dengan mudah ke gawang Bali United," ia mengeluhkan.

"Kami meminta PT GTS dapat melihat tayangan ulang, mengusut, dan memberikan sanksi tegas kepada wasit Bahrul Ulum," ia melanjutkan.

Sementara itu, pelatih Bali United Indra Sjafri, mengaku kembalinya beberapa pilar utamanya seperti I Gede Sukadana, Ahn Byung-keon, dan Syakir Sulaiman mampu mengubah permainan di lapangan.

"Kami sudah temukan identitas dan gaya bermain setelah kembalinya beberapa pemain tersebut. Saya berikan apresiasi semangat ke mereka yang ingin cepat pulih dan memperkuat kembali tim di lapangan," jelas eks pelatih timnas U-19 ini.

Diakuinya, sebelum pertandingan ketiga pemain tersebut, terutama I Gede Sukadana dan Ahn Byung- keon belum mendapat rekomendasi dari dokter tim untuk turun bermain. "Namun saya butuh mereka dan sedikit dipaksakan bermain. Yang jelas saya sangat bersyukur bisa memperoleh tambahan 3 poin ini," ujar Indra.

Dengan hasil ini, SFC masih tertahan di peringkat 3 klasemen sementara TSC 2016 dengan poin 27. Sementara Bali United naik ke posisi 9 dengan poin 21 kalah selisih gol dari Perseru Serui yang memiliki poin sama.