Selain Mahir-Dallen, Ini 6 Pemain Indonesia yang Sempat di Eropa

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 10 Sep 2016, 10:30 WIB
Dua pemain asal Indonesia, Dallen Ramadhan dan Mahir Radja Satya bergabung dengan klub kasta keempat Spanyol, CD Castellon. (Instagram)

Bola.com, Jakarta - Dua pemain muda Indonesia, Dallen Ramadhan dan Mahir Radja Satya Djamaoeddin, resmi memperkuat klub, CD Castellon selama satu musim dan akan memperkuat tim B dari klub Spanyol itu pada musim ini. Dua pemain itu pun menambah jumlah para pemain Indonesia yang sempat berkompetisi di Benua Eropa.

Kepastian bergabungnya Dallen dan Mahir diketahui dari akun Instagram keduanya pada Kamis (8/9/2016). Dua pemain jebolan Jakarta Football Academy itu mengaku sangat gembira bisa bergabung dengan klub yang berada di Spanyol itu.

Advertisement

"Saya sangat bahagia lolos trial dan mendapat kontrak dari Castellon. Momen penting bagi perjalanan karier saya," ungkap Mahir Radja yang dikontak Bola.com pada Jumat (9/9/2016) malam.

Dallen dan Mahir sama-sama pernah memperkuat Timnas Indonesia U-19 yang diasuh Fachry Husaini. Keduanya juga lama menimba ilmu di Negeri Matador karena masuk program pengembangan pemain Jakarta Football Academy sejak 2012.

Dua pemain muda Indonesia ini pun menambah jumlah pemain Indonesia yang pernah merumput di Eropa. Siapa saja mereka? Bola.com meringkas enam pemain plus Dallen Ramadhan dan Mahir Radja Satya Djamaoeddin.

2 dari 8 halaman

Kurniawan Dwi Yulianto

Mantan Pemain Sepakbola Timnas Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto saat berkunjung ke redaksi Bola.com dan Liputan 6 di Senayan, Jakarta, Senin (05/10/2015). (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Striker yang berjulukan Si Kurus ini pernah bermain di Eropa ketika klub Serie A Italia, Sampdoria meminangnya untuk masuk ke dalam akademi pada 1994. Akan tetapi, pemain yang masuk dalam program PSSI Primavera gagal melanjutkan karier bersama Il Samp.

Setelah itu, Kurniawan Dwi Yulianto meneruskan kiprah bersama klub Swiss, FC Luzern. Dari 10 pertandingan ia hanya mencetak satu gol.

Kendati tidak pernah cemerlang bersama klub Eropa, Kurniawan adalah salah satu nama besar di sepak bola Indonesia. Dia tercatat menjadi salah satu penyerang andalan Timnas Indonesia. Namun, masalah keterlibatan dalam penggunaan obat-obat terlarang menjadi batu sandungan dalam kariernya.

3 dari 8 halaman

Bima Sakti

Bima Sakti (Abelda Gunawan)

Bima Sakti juga pernah merasakan berkiprah di Eropa. Bima yang terkenal dengan tendangan geledek pernah memperkuat klub Swedia, Helsinborg IF. Namun, petualangan pemain yang kini berkostum Gresik United hanya berlangsung semusim.

Pemain yang beroperasi di lini tengah ini juga merupakan salah satu andalan Timnas Indonesia di era keemasan dalam kariernya. Bahkan hingga saat ini Bima Sakti masih bermain bersama Persiba Balikpapan sekaligus merangkap asisten pelatih.

4 dari 8 halaman

Alfin Tuasalamony

Alfin Ismail Tuassalamony (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Mantan kapten Timnas Indonesia U-23 tersebut pernah berkiprah di sepak bola Eropa. Pemain berumur 22 tahun itu pernah memperkuat klub Divisi 2 Liga Belgia, CS Vise.

Tidak seperti para seniornya, Alfin Tuasalamony cukup lama berkiprah di Benua Biru, dengan mengantongi 49 pertandingan dan mencetak satu gol dalam dua musim. Namun, karier Alfin di Eropa selanjutnya terhenti karena Vise yang dimiliki pengusaha asal Tanah Air, Nirwan Dermawan Bakrie memutus kontrak pemain asal Indonesia di tahun 2013.

5 dari 8 halaman

Syamsir Alam

Syamsir Alam (Bola.com/Arief Bagus)

Mantan pemain Timnas Indonesia U-23, Syamsir Alam juga pernah berkiprah di sepak bola Eropa. Ketika Itu, Syamsir memperkuat klub Divisi 2 Liga Belanda, CS Vise bersama Alfin. Dalam dua musim, pemain berumur 22 tahun itu telah menciptakan dua gol dari 29 pertandingan.

Namun sayang, karirnya di Eropa harus berakhir pada 2013. Setelah itu, ia sempat dipinjamkan ke klub MLS, DC United, selama semusim. Namun tetap saja Syamsir gagal bersinar dan akhirnya pulang ke Indonesia hingga sekarang.

6 dari 8 halaman

Arthur Irawan

Arthur Irawan, Persija Jakarta. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Hingga musim kompetisi 2014-2015, Arthur Irawan masih bermain di Eropa bersama klub asal Belgia, Waasland Beveren. Sebelumnya Arthur pernah dikontrak dan bermain buat klub Liga Spanyol, Espanyol B dan Malaga B. Lantaran banyak menderita cedera, ia tak banyak naik ke tim utama  dan bermain di La Liga.

Namun, kini ia sudah kembali ke Indonesia dan masih belum mendapatkan klub untuk kelanjutan kariernya. Arthur hingga saat ini hanya bergabung dengan Persija Jakarta untuk sekadar ikut berlatih rutin dengan skuat Macan Kemayoran.

7 dari 8 halaman

Martunis

Martunis pulang ke Aceh dan melepas kangen dengan keluarga, kerabat, sahabat di bulan Ramadan. (Bola.com/Twitter)

Pesepak bola asal Aceh ini direkrut oleh Sporting Lisbon pada Juli 2015. Martunis merupakan anak yang selamat dari Tsunami yang melanda Aceh pada 2004 dan mendunia setelah Cristiano Ronaldo memberikan perhatian kepadanya karena ketika ia selamat dari musibah itu tengah mengenakan seragam Timnas Portugal.

Sekitar 11 tahun berselang Martunis mendapatkan kesempatan untuk bisa berlatih di akademi klub Portugal yang juga melahirkan bakat Ronaldo. Nama Martunis pun kembali menjadi sorotan sebagai salah satu pemain sepak bola yang punya masa depan cemerlang karena kesempatan yang didapatkannya. Namun, hingga saat ini Martunis masih berjuang untuk bisa mengasah bakat dan keterampilannya dalam bermain sepak bola.

8 dari 8 halaman

Dallen Ramadhan dan Mahir Radja Satya Djamaoeddin

Dallen Ramadan dan Mahir Radja Djamaoeddin dikontrak klub Spanyol, Castellon. (Bola.com/Dok. Pribadi)

Dallen Ramadhan dan Mahir Radja Satya Djamaoeddin adalah nama terbaru pemain Indonesia yang mendapat kesempatan bermain di Eropa. Dua pemain muda Indonesia ini resmi memperkuat klub, CD Castellon pada 2016. Dua pemain jebolan Jakarta Football Academy itu akan memperkuat CD Castellon B sepanjang musim ini.

Sebelum resmi berkostum CD Castellon, Dallen dan Mahir sama-sama pernah memperkuat Timnas Indonesia U-19 yang diasuh Fachry Husaini. Keduanya juga lama menimba ilmu di Negeri Matador karena masuk program pengembangan pemain yang dilakukan Jakarta Football Academy sejak 2012.

Selama lima tahun mereka berdua menjalani latihan di sebuah akademi sepak bola privat di Valencia. Akademi ini dimiliki seorang agen pemain yang secara kontinu rajin merekrut pemain-pemain potensial dari berbagai negara.

Tahun ini mereka mendapat kesempatan emas menjalani tes di klub CD Castellon B dan sukses lolos. Menarik menunggu kiprah mereka di pentas kompetisi usia muda resmi Spanyol musim ini.