Toro Rosso Belum Rela Kehilangan Verstappen

oleh Andhika Putra diperbarui 25 Sep 2016, 14:30 WIB
Pebalap Red Bull, Max Verstappen. (Philip Platzer/Red Bull Content Pool)

Bola.com, Kuala Lumpur - Bos Toro Rosso, Franz Tost, mengaku belum rela kehilangan Max Verstappen pertengahan musim balap F1 2016. Menurut Tost, saat ini tak ada pebalap yang memiliki talenta sebesar Verstappen.

Kehilangan Verstappen ternyata menimbulkan luka tersendiri bagi Tost yang harus membangun kembali strategi tim dengan Kvyat. Meski menganggap Kvyat sebagai pebalap hebat, Tost tetap merasa Verstappen memiliki talenta lebih hebat.

"

Advertisement

Mengganti pebalap di tengah musim selalu menimbulkan masalah bagi tim. Banyak yang harus kami ubah mulai dari strategi hingga setelan mobil untuk pebalap," kata Tost dikutip dari Motorsport, Minggu (25/9/2016).

"Pebalap merupakan elemen penting dari semua bagian di dalam tim. Max merupakan seorang pengemudi yang luar biasa, dan kehilangan dia merupakan kerugian terbesar yang kami rasakan musim ini."

"Bukan berarti Kvyat bukan pebalap yang bagus, tapi dia tentu membutuhkan proses adaptasi lebih. Dia tentu merasakan perbedaan berada di tim seperti Red Bull yang bersaing di papan atas dengan Toro Rosso yang hanya berada di papan tengah," imbuh dia. 

Verstappen menggantikan posisi Daniil Kvyat di tim Red Bull Racing pada Mei 2016. Kvyat didemosi dari Red Bull setelah melakukan dua kali kesalahan di GP China dan GP Rusia, yang membuatnya berselisih dengan pebalap Ferrari, Sebastian Vettel.

Pada GP China, Kvyat melakukan manuver yang membuat Vettel menabrak mobil rekan setimnya, Kimi Raikkonen, hingga gagal finis. Sedangkan di Rusia, Kvyat menabrak pebalap asal Jerman itu hingga gagal melanjutkan balapan. Aksi sembrono Kvyat itulah yang membuat Red Bull mencopot sang pebalap dan mendemosinya ke Torro Rosso, yang merupakan tim satelit Red Bull.

Diberikan kepercayaan oleh Red Bull, Verstappen langsung menjawab segala keraguan dengan menjadi juara pada F1 GP Spanyol. Setelah itu nama Verstappen kian melambung. Selain menunjukkan prestasi yang impresif, Verstappen juga jadi sorotan karena gaya membalapnya dinilai terlalu berbahaya.