Larang Lorenzo Ikut Tes Jerez dengan Ducati, Yamaha Buka Suara

oleh Muhammad Wirawan Kusuma diperbarui 14 Okt 2016, 19:50 WIB
Tim Principal Yamaha, Lin Jarvis, mengungkapkan alasan pihaknya tak memberikan izin kepada Jorge Lorenzo ikut tes bersama Ducati di Jerez.

Bola.com, Motegi - Yamaha Motor Racing buka suara terkait larangan untuk Jorge Lorenzo mengikuti tes bersama Ducati di Jerez, 23-24 November 2016. Menurut direktur Yamaha, Lin Jarvis, ini semata-mata karena bisnis.

Advertisement

Seperti diketahui, Yamaha hanya memberikan izin kepada juara dunia MotoGP 2015 itu untuk mengikuti tes Valencia bersama tim barunya tersebut. Namun, keinginan Ducati untuk kembali "meminjam" Lorenzo di Jerez tak mendapat restu dari Yamaha.

"Terkait tes Jerez, saya pikir lebih baik berkonsentrasi lebih dulu pada tes di Valencia. Karena, berdasarkan kontrak, tak ada pebalap Yamaha yang otomatis bisa melakukan tes dengan pabrikan lain saat mereka berada dalam kontrak bersama kami, Yamaha," jelas Jarvis seperti dikutip Motorsport, Jumat (14/10/2016).

"Kontrak pebalap selalu berakhir 31 Desember, dan itu sama dengan kontrak Jorge. Kenapa hal itu terjadi, ini bukan semata-mata untuk olahraga, tapi juga bisnis. Kami telah menghabiskan banyak uang untuk kontrak itu, dan kami ingin mengembalikan investasi kami," tambahnya.

Jarvis kemudian mengatakan izin yang diberikan kepada pebalap asal Spanyol itu mengikuti tes Valencia bersama Ducati dinilai cukup. Apalagi saat ini, kedua pihak sudah tak berada dalam jalur yang sama.

Selain itu, dia juga akan sulit menjelaskan kepada pihak sponsor atau perusahaan pendukung jika memberikan Lorenzo izin tampil di tes Jerez. "Sulit untuk menjelaskan kenapa Anda membiarkan pebalap yang masih Anda bayar untuk tes beberapa hari dengan kompetitor Anda," tegas Jarvis.

"Keinginan kami tahun depan adalah mencoba menang pada balapan pertama, dan saya yakin Ducati juga punya misi yang sama. Jorge Lorenzo akan menjadi ancaman serius pada musim depan. Ini bisnis. Ini olahraga, sepenuhnya olahraga, tapi ini bukan amal. Ini bisnis," imbuhnya.

Berita Terkait