Rossi-Lorenzo Puasa Kemenangan, Yamaha Tetap Bisa Berpesta

oleh Oka Akhsan diperbarui 01 Nov 2016, 09:15 WIB
Movistar Yamaha berpeluang besar merebut titel tim MotoGP 2016 setelah Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo finis kedua dan ketiga pada MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, Minggu (30/10/2016). (Bola.com/Twitter/Tuttomotoriweb)

Bola.com, Sepang - Yamaha tetap bisa berpesta pada akhir MotoGP 2016 meski Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo tak pernah menang dalam 10 seri terakhir.

Tim Garpu Tala berpeluang besar merebut salah satu dari dua titel tersisa, yaitu gelar tim.

Advertisement

Kesempatan itu terbuka lebar setelah Movistar Yamaha meraih dobel podium pada MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, Minggu (30/10/2016). Dalam lomba yang berlangsung dalam kondisi basah itu, Rossi finis kedua dan Lorenzo ketiga.

Tambahan 36 poin membuat Movistar Yamaha menggusur Repsol Honda dari puncak klasemen sementara tim MotoGP 2016.

Movistar Yamaha kini mengoleksi 444 poin atau unggul 10 angka atas Repsol Honda yang baru mendulang 434 poin dengan satu seri tersisa di Valencia pada 13 November 2016.

Repsol Honda hanya menambah lima poin di Sepang hasil finis ke-11 Marc Marquez. Sementara itu, pengganti Dani Pedrosa yang cedera, Hiroshi Aoyama, gagal menyumbang poin karena cuma finis di posisi ke-16.

Yamaha secara matematis sebenarnya juga masih bisa merebut titel konstruktor. Namun, kans Tim Garpu Tala sangat kecil karena sudah tertinggal 21 poin dari Honda. Sementara Honda sudah mengamankan titel pebalap lewat Marc Marquez.

Penyebab utama Yamaha begitu tertinggal jauh dari Honda adalah rentetan tanpa kemenangan selama empat bulan. Kemenangan terakhir Yamaha dipersembahkan Rossi pada MotoGP Catalunya, 5 Juni 2016.

Setelah balapan di Catalunya, Honda tampil dominan dengan merebut tujuh kemenangan lewat Marquez (tiga kali), Cal Crutchlow (dua), Jack Miller (satu), dan Dani Pedrosa (satu). Ducati meraih dua kemenangan (Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso masing-masing sekali menang) dan Suzuki sekali (Maverick Vinales).

Yamaha mengakui pencapaian buruk tersebut merupakan buah kegagalan pengembangan YZR-M1 selama MotoGP 2016 berjalan. Karena itu, Valentino Rossi meminta Yamaha melakukan revolusi motor, terutama mesin dan sasis, agar bisa tampil lebih kompetitif pada MotoGP 2017.

Berita Terkait