5 Penyebab Real Madrid Takluk dari Sevilla

oleh Yosua Eka Putra diperbarui 17 Jan 2017, 07:25 WIB
Real Madrid tercatat melakukan beberapa kesalahan sehingga akhirnya kalah 1-2 dari Sevilla pada laga pekan ke-18 La Liga Spanyol di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, Minggu (15/1/2017). (AFP/Cristina Quicler)

Bola.com, Madrid - Real Madrid menelan kekalahan 1-2 dari Sevilla pada laga pekan ke-18 La Liga di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, Minggu (15/1/2017). Hasil itu sekaligus menghentikan rekor 40 laga tak terkalahkan milik Madrid di berbagai ajang.

Advertisement

Bermain di kandang lawan, Los Blancos mendapat perlawanan sengit. Namun, klub asuhan Zinedine Zidane itu berhasil unggul lebih dulu melalui gol Cristiano Ronaldo dari titik putih pada menit ke-67.

Sayangnya, Real Madrid gagal mempertahankan keunggulan tersebut. Sevilla mampu bangkit dan mengunci kemenangan berkat gol bunuh diri Sergio Ramos pada menit ke-85 dan tembakan Stevan Jovetic menit ke-90+2.

Hasil minor tersebut membuat El Real gagal menjauh dari para rivalnya. Madrid masih berada di posisi teratas dengan 40 poin hasil dari 17 laga. Mereka hanya unggul satu angka atas Sevilla di tempat kedua dan sudah menjalani 18 pertandingan. 

Berikut ini 5 penyebab Real Madrid kalah dari Sevilla menurut analisis media Spanyol, AS:

1. Inkonsistensi Keylor Navas

Kelor Navas melewatkan sejumlah pertandingan bersama Real Madrid pada awal musim 2016-2017. Kiper timnas Kosta Rika itu harus menjalani pemulihan cedera achilles pergelangan kaki kirinya.

Usai pulih, Navas gagal menunjukkan performa yang konsisten. Salah satu buktinya adalah gawang Madrid yang dikawal Navas telah kebobolan 21 gol dari 18 pertandingan di berbagai kompetisi. Dia hanya mampu mencatatkan empat clean sheets.

Dalam laga kontra Sevilla, Navas sempat melakukan penyelamatan apik ketika menggagalkan peluang Wissam Ben Yedder. Namun, gol kemenangan Sevilla yang dicetak Stevan Jovetic pada injury time tidak lepas dari kelalaian kiper 30 tahun itu.

Navas berdiri dalam posisi yang tidak ideal dan terlalu jauh dari gawangnya. Jovetic dengan mudah menceploskan bola ke pojok kiri atas gawang Real Madrid dan tidak mampu dijangkau Keylor Navas.

2 dari 5 halaman

Cepat Puas

Sevilla dan Real Madrid. (CRISTINA QUICLER / AFP)

2. Cepat puas

Real Madrid beberapa kali tidak berani mengambil risiko untuk menambah keunggulan, konsentrasi pun mengendur. Bukan hanya saat melawan Sevilla, hal tersebut bisa dilihat dari performa Real Madrid ketika ditahan 2-2 oleh Borussia Dortmund di Santiago Bernabeu pada laga lanjutan Grup F Liga Champions, 8 Desember 2016.

Serangan Real Madrid mengendur usai unggul lebih dulu melalui dua gol yang diborong Karim Benzema pada menit ke-28 dan 53'. Los Blancos akhirnya harus puas bermain imbang lantaran Dortmund menyamakan skor berkat aksi Pierre-Emerick Aubameyang (60') dan Marco Reus (88').

Real Madrid bahkan nyaris kalah dari Legia Warsawa di Pepsi Arena pada laga Grup F Liga Champions, 3 November 2016. Tertinggal dua gol lebih dulu, Legia berbalik unggul setelah tiga kali membobol gawang Real Madrid. Beruntung, Mateo Kovacic mencetak gol penyeimbang bagi Madrid hingga pertandingan berakhir dengan skor 3-3.

3 dari 5 halaman

Main Aman

Gelandang Real Madrid, Toni Kroos berusaha membawa bola dari kejaran pemain Sevilla, Vicente Iborra pada lanjutan La Liga Spanyol di Ramon Sanchez Pizjuan, Spanyol, (15/1). Sevilla menang atas Real Madrid dengan skor 2-1. (AP Photo/Angel Fernandez)

3. Main aman

Selain cepat puas, Real Madrid kerap bermain aman setelah unggul atas lawannya. Intensitas serangan Real Madrid menurun ketika unggul 1-0 atas Sevilla melalui penalti Cristiano Ronaldo.

Terbukti, usai membobol gawang Sevilla, Real Madrid tidak memiliki satu pun peluang yang membahayakan gawang Sergio Rico. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo kurang menunjukkan pergerakan berbahaya yang mampu merepotkan lini belakang Sevilla.

Kondisi itu membuat Sevilla leluasa menekan barisan belakang Real Madrid. Pelatih Sevilla, Jorge Sampaoli, membuktikan kejeliannya dengan memaksimalkan tenaga segar Stevan Jovetic yang masuk menggantikan Franco Vazquez pada menit ke-68. Jovetic sukses menjadi pahlawan kemenangan timnya jelang bubaran.

4 dari 5 halaman

Kelelahan dan Tidak Memaksimalkan Pemain Cadangan

Real Madrid takluk di kandang Sevilla (AP)

4. Kelelahan dan tidak memaksimalkan pemain cadangan

Setelah unggul atas Sevilla, pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, bermaksud untuk menjaga kontinuitas strategi timnya. Alhasil, hanya satu pergantian pemain yang dilakukan, yakni ketika Mateo Kovacic masuk menggantikan Toni Kroos pada menit ke-75.

Real Madrid seharusnya bisa mempertahankan ritme apabila memaksimalkan pemain cadangan. Sebagai contoh, Alvaro Morata atau Lucas Vazquez yang memiliki mobilitas bagus bisa dimaksimalkan untuk mengganti Karim Benzema yang turut andil dalam terciptanya gol kedua Sevilla.

5 dari 5 halaman

Blunder Karim Benzema

Karim Benzema (AFP/CRISTINA QUICLER)

5. Blunder Karim Benzema

Jelang berakhirnya pertandingan, Karim Benzema gagal menguasai operan Dani Carvajal dari lemparan ke dalam. Bola lantas direbut winger Sevilla, Vitolo, dan langsung dikirimkan kepada Stevan Jovetic hingga berujung gol kemenangan.

Memang posisi Keylor Navas terlalu jauh dari gawang Real Madrid sehingga gagal menjangkau sepakan terarah Stevan Jovetic. Namun, reaksi Benzema menjadi salah satu kelalaian besar yang menguntungkan Sevilla.

Sumber: AS

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

Berita Terkait