Simbiosis Mutualisme ala Sartono Anwar - Nova Arianto di Liga 2

oleh Gatot Susetyo diperbarui 30 Apr 2017, 17:30 WIB
Sartono Anwar bisa melatih Madiun Putra di Liga 2 2017, berkat peran sang anak, Nova Arianto. (Bola.com/Robby Firly)

Bola.com, Madiun - Hubungan pelatih kawakan, Sartono Anwar dengan Nova Arianto, tak sekadar pertalian darah sebagai ayah dan anak lagi. Kini, hubungan keduanya sudah merambah ke ranah profesional.

Ketika Nova masih meniti karier sebagai pesepak bola di usia dini, Sartono yang menggembleng hingga jadi bek tangguh di klub maupun Timnas Indonesia.

Saat ini, Nova telah gantung sepatu dan alih profesi sebagai pelatih. Ketika mantan bek Timnas Indonesia dan Persib Bandung itu kali pertama jadi pelatih di klub Divisi Utama, Madiun Putra FC di ISC B 2016, Nova Arianto sering minta ilmu dari Sartono Anwar saat meracik tim.

Advertisement

"Sebagai orangtua, saya hanya ingin Nova menjadi manusia yang berguna bagi dirinya sendiri dan orang lain. Kalau akhirnya dia memilih sepak bola sebagai penghidupan, itu hak dia. Saya bangga dia bisa jadi pemain hebat. Sekarang dia jadi pelatih, saya berharap dia juga jadi pelatih hebat. Saya akan berikan semua ilmu kepadanya," kata Sartono kepada Bola.com di Madiun, Sabtu (29/4/2014).

"Pengaruh ayah sangat besar dalam perjalanan hidup saya, baik saat jadi pemain maupun sekarang jadi pelatih. Jika ada masalah soal latihan dan strategi permainan, saya minta nasihat beliau. Tapi saya tetap kombinasikan dengan ilmu saya dan situasi yang ada di tim serta pertandingan," ungkap Nova.

Cerita menarik juga muncul soal hubungan profesional keduanya sebagai sesama pelatih. Sartono secara jujur mengakui keberadaannya sebagai pelatih Madiun Putra FC di Liga 2 ini berkat jasa sang anak.

"Sebenarnya Madiun Putra masih ingin Nova jadi pelatih di sini, namun dia sudah terlanjur teken kontrak dengan Lampung Sakti. Akhirnya, Nova merekomendasikan ke manajemen agar saya jadi pelatih di Madiun Putra," ucap Sartono.

Meski menangani bekas klub anaknya, Sartono Anwar tak merasa direndahkan. "Melatih di mana saja sama. Yang penting bagaimana kita tetap profesional dan bisa memberikan yang terbaik untuk klub. Soal Madiun Putra, saya malah berterima kasih kepada Nova Arianto. Meskipun sudah tua, saya masih laku jadi pelatih," katanya seraya tertawa.

Berita Terkait