China Ungkap Penyebab Kekalahan di Final Piala Sudirman 2017

oleh Oka Akhsan diperbarui 28 Mei 2017, 22:26 WIB
Ganda campuran China, Lu Kai/Huang Yaqiong, kalah dari pasangan Korea Selatan, Choi Sol-gyu/Chae Yoo-jung, pada final Piala Sudirman di Gold Coast, Australia, Minggu (28/5/2017). (Bola.com/Twitter/BadmintonNow)

Bola.com, Gold Coast - China gagal mempertahankan gelar pada Piala Sudirman 2017. Unggulan teratas itu secara mengejutkan menyerah kepada Korea Selatan dengan skor 2-3 pada laga final di Carrara Indoor Sports Stadium, Gold Coast, Australia, Minggu (28/5/2017).

Advertisement

Pelatih kepala sektor ganda tim nasional bulutangkis China Zhang Jun mengklaim faktor fisik sebagai penyebab kekalahan China dari Korea Selatan. Pada babak semifinal, Sabtu (27/5/2017), Korea Selatan bermain lebih awal daripada China.

"Salah satu faktor kami kehilangan angka di sektor ganda adalah kami bermain sampai larut malam pada babak semifinal. Jadi, kebugaran pemain kami tak sama dengan pemain Korea Selatan. Ditambah lagi pemain ganda putri kami juga bermain rangkap," kata Zhang seperti dikutip dari pbdjarum.org.

China sudah mencoba menyiasati faktor kebugaran dengan menerapkan strategi tak menurunkan pemain yang sama dalam dua hari beruntun. Dari susunan pemain, hanya ganda putri Chen Qingchen/Jia Yifan yang kembali bermain pada laga final. Chen/Jia akhirnya kalah pada partai keempat saat China sudah unggul 2-1.

"Kami memang menurunkan pemain yang berbeda pada laga final. Hanya ganda putri saja yang kami turunkan pada semifinal dan final. Secara keseluruhan kami cukup puas dengan penampilan ganda putra, tunggal putra, dan tunggal putri kami. Mereka menunjukkan keinginan kuat untuk menampilkan yang terbaik," ujar Zhang.

China saat ini sedang memasuki masa transisi setelah Li Yongbo mengundurkan diri sebagai pelatih kepala. Saat ini, tim nasional bulutangkis China dipimpin dua pelatih. Zhang memegang sektor ganda, sedangkan sektor tunggal ditangani Xia Xuanze.

"Kami mengalami pergantian pelatih di organisasi kami. Sekarang kami memiliki pelatih kepala di sektor tunggal dan sektor ganda. Kami juga banyak pemain-pemain baru. Karena itu, kami membutuhkan strategi baru untuk mengembangkan pemain-pemain kami. Tapi persaingan bulutangkis saat ini memang semakin berat. Lawan-lawan kami sudah semakin kuat. Ini tentu menjadi tantangan bagi kami dan kami menyukai tantangan," kata Xia.

China memang gagal merebut titel ketujuh secara beruntun pada Piala Sudirman 2017. Namun, China masih berstatus sebagai negara tersukses di Piala Sudirman dengan koleksi 10 gelar.

Berita Terkait