4 Free Transfer Terbaik Sepanjang Masa

oleh Nurfahmi Budi diperbarui 09 Jun 2017, 17:02 WIB
Striker Manchester United, Zlatan Ibrahimovic, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Southampton pada partai final Piala Liga Inggris, di Wembley, Minggu(26/2/2017). (EPA/Andy Rain)

Bola.com, Jakarta - Pemain berstatus free transfer identik dengan mereka yang sudah tak berguna di klub lama. Sebagian besar karena sudah dimakan usia, cedera atau tak lagi dibutuhkan pelatih. Tak heran jika pemain berstatus bebas transfer tak banyak diperhitungkan.

Namun, dalam sejarah sepak bola, sejak kasus Bosman mencuat, beberapa pemain dengan status free transfer justru melejit. Meski gratisan, mereka menunjukkan diri sebagai penggawa penting tim baru mereka, bahkan ada yang bisa memberi trofi juara.

Advertisement

Sejak era Bosman, tak banyak pemain yang bisa seperti di atas. Namun, jika menilik beberapa pemain berstatus bebas tersebut, ada saja yang berhasil. Berikut ini 4 pemain berstatus bebas transfer yang tetap menjadi bintang.

2 dari 5 halaman

Roberto Baggio (AC Milan ke Bologna, 1997)

3. Roberto Baggio (Italia), penyerang flamboyan ini meraih Ballon d'Or pada tahun 1993. Dirinya mampu membawa Azzurri ke final Piala Dunia 1994, sayang di final kalah adu penalti dari Brasil. (AFP/Gerard Julien)

Performa Roberto Baggio dinilai sudah menurun saat meninggalkan AC Milan pada 1997. Eks pemain Timnas Italia tersebut kemudian memutuskan pindah ke Bologna dengan status bebas transfes.

Bersama Bologna, Baggio ternyata masih mampu menujukkan permainan terbaiknya. Dia mencetak 22 gol dan enam assist untuk menyelamatkan Bologna dari degradasi.

Tidak hanya itu, performa bagus Baggio membawanya kembali ke Timnas Italia untuk Piala Dunia 1998. Hanya semusim di Bologna, ia kemudian dipinang Inter Milan.

3 dari 5 halaman

Steve McManaman (Liverpool ke Real Madrid, 1999)

Steve McManaman sempat dikritik lantaran menandatangani perjanjian pra-kontak dengan Real Madrid di tengah kompetisi musim 1998-1999. Namun, keputusan meninggalkan Liverpool dan bergabung dengan Real Madrid akhirnya terwujud.

Pemain Timnas Inggris itu tidak butuh waktu lama untuk membuktikan bahwa Real Madrid tidak salah mendatangkannya. McManaman membantu Los Blancos memenangkan dua gelar Liga Spanyol dan dua trofi Liga Champions dalam empat musim.

4 dari 5 halaman

Zlatan Ibrahimovic (PSG ke Manchester United, 2016)

Zlatan Ibrahimovic saat mengangkat trofi juara usai timnya mengalahkan Ajax Amsterdam pada final Liga Europa di Friends Arena, Stockholm, Swedia, (24/2017). MU 2-0. (EPA/Peter Powell)

Meski usianya memasuki 35 tahun, Zlatan Ibrahimovic tampil mengesankan di Ligue 1 Prancis bersama Paris Saint-Germain. Pertanyaan pun muncul ketika ia memutuskan bergabung dengan Manchester United pada musim panas 2016 dengan status bebas transfer.

Ibrahimovic pun membuktikan dirinya bisa bersaing di Liga Inggris. Ia mencetak 17 gol dalam 28 penampilannya bersama MU. Eks pemain Barcelona itu membawa klub berjuluk Setan Merah itu finis di peringkat enam.

5 dari 5 halaman

Sol Campbell (Tottenham Hotspur ke Arsenal, 2001)

Gaya bek Arsenal, Sol Campbell di laga lanjutan EPL melawan Aston Villa di Villa Park, Birmingham, 27 Januari 2010. Skor akhir 0-0. AFP PHOTO / IAN KINGTON

Keputusan mengejutkan diambil Sol Campbell pada musim panas 2011. Bek tengah itu meninggalkan Tottenham Hotspur yang telah membesarkan namanya.

Campbell memutuskan bergabung dengan Arsenal. Keputusannya itu membuat fans Spurs marah. Selama bertahun-tahun, dia menjadi ejekan, bahkan hingga melampaui batas.

Namun, bek Timnas Inggris itu tidak menyesal atas keputusan tersebut. Dia memenangkan dua gelar Liga Inggris dan tiga Piala FA selama lima tahun bersama The Gunners.

(Artikel asli ditulis Bogi Triyadi/diedit Edu Krisnadefa/Liputan6.com)

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

Berita Terkait