Manajer Cristian Gonzales Menjawab Kritikan Aremania

oleh Iwan Setiawan diperbarui 01 Agu 2017, 15:15 WIB
Manajer Cristian Gonzales, Eva, menjawab kritikan Arema yang diarahkan pada striker Arema itu. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Tren negatif yang dialami Arema FC di pengujung putaran pertama Liga 1 membuat Aremania bereaksi. Setelah menuntut pelatih Aji Santoso mundur, pemain Arema juga tidak luput dari serangan di media sosial.

Mulai pemain lokal sampai pemain asing banyak menerima kritikan tajam karena tidak bisa mempersembahkan kemenangan dalam tiga pertandingan terakhir, melawan Persipura Jayapura, Semen Padang, dan Pusamania Borneo FC.

Namun, pemain senior Arema, Cristian Gonzales, menjawab kritikan itu dengan bijak karena pemain Arema sudah memperlihatkan perjuangan di lapangan.

"Tidak ada pemain yang mau kalah karena semua akan malu jika gagal menang. Apalagi di kandang sendiri," kata manajer Gonzales, Eva Siregar.

Gonzales juga mendapat kritikan karena Arema tidak mencetak gol dalam tiga pertandingan terakhir. Namun, persoalannya bukan pada pemain karena faktor keberuntungan tidak kunjung datang.

Advertisement

Aremania juga diharapkan lebih banyak yang memberikan dukungan langsung di Stadion Kanjuruhan lantaran musim ini jumlah suporter yang datang terus berkurang. Padahal, di momen seperti ini harusnya suporter datang memberikan dorongan motivasi.

"Orang yang memahami sepak bola pasti mengerti. Keberuntungan juga perlu karena semua sudah berjuang di lapangan," cetus Eva.

Gonzales selalu mendapat pengawalan ketat dari pemain lawan dalam setiap laga. Apalagi dia selalu dipasang sebagai striker tunggal di Arema. Ini adalah masa paceklik kedua Gonzales dalam tiga pertandingan. Sebelumnya, saat awal musim dia sempat minim gol dan akhirnya bisa mencetak lima gol di pertengahan putaran pertama.

"Gonzales juga butuh banyak support dari partner atau lini tengah. Seperti di Piala Presiden lalu ada Fellipe Bertoldo," imbuh Eva mewakili Cristian Gonzales.

Saat ini, Arema juga punya Juan Pablo Pino. Namun, mantan pemain Timnas Kolombia ini lebih banyak ditempatkan sebagai sayap kanan sehingga Pino harus lebih banyak melakulan akselerasi layaknya pemain sayap.

Padahal dari segi stamina, Pino tidak sebugar pemain Arema lain karena dia datang saat kompetisi sudah berjalan dan tidak mengikuti persiapan fisik selama pramusim.