Malaysia Selidiki Insiden Petasan yang Melukai Pemain Timnas U-22

oleh Aning Jati diperbarui 27 Agu 2017, 18:55 WIB
Timnas Indonesia U-22 saat melawan Malaysia di semifinal SEA Games 2017, Sabtu (26/8/2017). Laga ini diwarnai pelemparan petasan ke arah pemain Indonesia yang sedang melakukan pemanasan. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Kuala Lumpur - Duel di semifinal SEA Games 2017 yang mempertemukan Timnas Indonesia U-22 kontra Malaysia di Stadion Shah Alam, Selangor, masih menyisakan cerita. Dalam hal ini, pekerjaan rumah bagi aparat kepolisian lokal Selangor.

Pada Minggu (27/8/2017), sesuai laporan yang diterima, kepolisian Selangor mengungkapkan mereka sedang menyelidiki insiden petasan dan kembang api yang menyala tidak lama setelah Malaysia mencetak gol ke gawang Indonesia.

Hal itu dianggap pelanggaran. Pasalnya, pihak berwenang Malaysia sudah mengingatkan para penonton untuk tidak membawa benda-benda yang dilarang seperti senjata tajam dan benda-benda yang mudah meledak, ke dalam stadion. Itulah mengapa, setiap tas calon penonton diperiksa di tiap titik poin sebelum memasuki stadion.

Advertisement

Kepala Kepolisian Shah Alam, Shafien Mamat, dalam pernyataannya berujar para pelaku menghadapi hukuman maksimal tujuh tahun penjara dan denda hingga 10 ribu ringgit (Rp 31,2 juta).

Seperti diketahui, pelatih Timnas Indonesia U-22, Luis Milla, dalam sesi konferensi pers seusai pertandingan, sempat menyinggung soal petasan yang dilemparkan ke arah pemain Tim Garuda Muda yang sedang melakukan pemanasan.

Pelatih asal Spanyol itu mengungkapkan ada pemain yang terluka akibat lemparan itu, meski ia tidak menyebut nama pemain yang dimaksud.

"Tiga pemain kami melakukan pemanasan dan mereka kesakitan kena petasan. Pemain saya ada yang berdarah. Kami juga sudah melakukan protes. Bukan soal wasit, tapi soal petasan," kata Luis Milla.

"Insiden tadi saya tidak bisa menyalahkan satu atau dua orang. Ada beberapa yang merusak sepak bola karena melukai pemain. Saya tidak mau banyak berkomentar, biar polisi yang mengurusnya," imbuhnya.

Sempat terjadi kesalahpahaman, karena Luis Milla menggunakan istilah "bom" alih-alih petasan untuk menjelaskan benda keras yang dilemparkan ke arah tiga pemain Timnas Indonesia U-22.

Channel News Asia menulis bila salah seorang petugas Antiteroris Malaysia memastikan bila apa yang dimaksud Luis Milla itu bukan "bom" melainkan petasan.

Lebih lanjut, Shafien Mamat, menambahkan bila sejauh ini belum ada laporan masuk yang disebabkan adanya pihak yang terluka akibat insiden itu.