Asian Games: Menpora Ingin Reformasi Birokrasi Bidang Olahraga

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 20 Sep 2017, 11:30 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, berharap di masa depan proses birokrasi di bidang olahraga tidak lagi berbelit-belit. (Bola.com/Zulfirdaus Harahap)

Bola.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, mengatakan proses birokrasi yang berbelit-belit menjadi salah satu permasalahan yang ada di bidang olahraga. Oleh sebab itu, Imam berharap adanya reformasi birokrasi jelang Asian Games 2018 terkait penanganan bidang olahraga di Indonesia.

Advertisement

Pernyataan itu diungkapkan Imam Nahrawi ketika menjadi salah satu pembicara dalam forum diskusi bertajuk "Semangat Menuju Asian Games 2018" yang digelar di Wisma Aula Kemenpora, Selasa (19/9/2017). Imam menilai permasalahan berbelitnya proses birokrasi menjadi salah satu faktor olahraga Indonesia tak berkembang.

Imam mencontohkan, dalam kasus terlambatnya akomodasi atlet, pengadaan peralatan serta gaji atlet dan pelatih Pelatnas. Imam berharap dalam persiapan menuju Asian Games hal semacam itu tidak lagi terulang.

"Soal pendanaan, ke depan harus ada fleksibilitas pengelolaan anggaran, pasalnya selagi bertumpu kepada APBN, maka tentu harus betul-betul menyesuaikan administrasi keuangan mulai dari menteri hingga ke cabor, harus fleksibel dan terbuka," kata Imam Nahrawi kepada wartawan, Selasa (19/9/2017).

"Kita harus mengurangi birokrasi olahraga yang begitu panjang, mulai dari tingkat kementerian sampai cabang olahraga. Birokrasi harus lebih fleksibel dan terbuka, karena pimpinan cabor juga harus kita berikan porsi yang lebih besar karena mereka yang mengetahui seluk beluk olahraganya sendiri," tegas politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Seperti diketahui, Indonesia bakal menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang berlangsung pada 18 Agustus - 2 September di Jakarta dan Palembang. Pemerintah dan Satlak Prima menargetkan kontingen Tanah Air bisa masuk 10 besar perolehan medali.