3 PR Besar Jurgen Klopp di Liverpool

oleh Muhammad Ivan Rida diperbarui 24 Okt 2017, 18:47 WIB
Para pemain Liverpool merayakan gol yang dicetak oleh Philippe Coutinho ke gawang Newcastle United pada laga Premier League di Stadion James' Park, Minggu (1/10/2017). Liverpool bermain imbang 1-1 dengan Newcastle United. (AP/Owen Humphreys)

Bola.com — Liverpool dalam sorotan setelah menelan kekalahan 1-4 dari Tottenham Hotspur pada laga pekan kesembilan Premier League, di Stadion Wembley, Minggu (22/10/2017). Hasil negatif itu semakin menegaskan jika kondisi skuat Jurgen Klopp tengah mengalami masalah saat ini.

Advertisement

Hingga pekan kesembilan Premier League berlalu, Liverpool baru mengklaim tiga kemenangan. Adapun empat pertandingan berakhir imbang dan dua sisanya berujung kekalahan.

Liverpool lantas tercecer menghuni peringkat kesembilan dengan torehan 13 poin di klasemen sementara. Mereka terpaut 12 angka dari Manchester City yang menempati urutan teratas.

Jika terus menuai hasil negatif, Liverpool dipastikan sulit menjuarai Premier League musim 2017-2018. Bahkan, Jordan Henderson dan kawan-kawan kemungkinan bakal kembali absen dalam kompetisi Liga Champions karena mengakhiri musim di bawah peringkat empat besar klasemen.

Bola.com lantas mencoba menguraikan setidaknya tiga masalah yang harus diselesaikan Jurgen Klopp guna mengangkat kembali performa Liverpool. Berikut ini adalah ulasannya.

 

2 dari 4 halaman

Masalah Pertahanan

Gelandang Liverpool, James Milner berebut bola dengan bek Tottenham Hotspur, Davinson Sanchez pada pekan kesembilan Liga Premier Inggris di Wembley, Minggu (22/10). Liverpool menelan pil pahit dipermalukan Tottenham Hotspur 1-4. (Glyn KIRK / AFP)

Liverpool kebobolan 42 gol di Premier League sepanjang musim lalu. Statistik itu merupakan yang terbaik sejak Rafael Benitez dipecat dari kursi kepelatihan Liverpool pada awal musim 2009-2010.

Akan tetapi, Liverpool telah kebobolan 16 gol dari sembilan pertandingan Premier League saat ini. Duet Joel Matip dan Dejan Lovren di jantung pertahanan dianggap tidak mampu menahan berbagai serangan lawan.

Jurgen Klopp tak ayal harus segera berbenah membenahi lini pertahanan timnya untuk meminimalisir risiko terburuk. Sang manajer harus bergerak mencari bek anyar pada bursa transfer Januari 2018.

Bek Southampton, Virgil van Dijk, diprediksi akan menjadi solusi tepat bagi Jurgen Klopp. Apalagi, pemain bertahan Belanda itu sempat menjadi incaran utama Liverpool dalam jendela transfer musim panas kemarin.

3 dari 4 halaman

Kepemimpinan di Atas Lapangan

Jordan Henderson menyesalkan kekalahan Liverpool dari Tottenham Hotspur. (doc. Liverpool FC)

Jurgen Klopp terkenal sebagai pelatih yang sering memberikan semangat dan memotivasi skuatnya dari area teknikal. Sosok asal Jerman itu tidak ragu memarahi anak-anak asuhnya yang tampil tidak sesuai harapan.

Jiwa kepemimpinan Jurgen Klopp dianggap tidak dimiliki setiap pemain Liverpool saat ini. Bahkan, Jordan Henderson yang berperan sebagai kapten bersifat terlalu "lunak" dan terlihat jarang memotivasi rekan-rekannya ketika berada di lapangan.

Ketika merajai Eropa pada 2007, Liverpool dihuni pemain-pemain dengan jiwa kepemimpinan dan mentalitas pemenang. Sebut saja, misalnya Pepe Reina, Sami Hyypia, Xabi Alonso, Javier Mascherano, Dirk Kuyt, Jamie Carragher, dan Steven Gerrard.

Berangkat dari fakta itu, Jurgen Klopp pun harus menemukan pemain dengan karakter kuat untuk memompa semangat rekan-rekannya saat dalam situasi terburuk. Tujuannya adalah untuk mendulang hasil positif pada akhir pertandingan.

4 dari 4 halaman

Minim Kreativitas di Lini Tengah

Gelandang Liverpool, Mohamed Salah berusaha melewati bek Manchester United, Matteo Darmian saat bertanding pada lanjutan Liga Inggris di stadion Anfield, Liverpool, Inggris, (14/10). Liverpool bermain imbang 0-0 atas MU. (AP Photo / Rui Vieira)

Jordan Henderson, Georginio Wijnaldum, dan Emre Can, merupakan ketiga pemain yang sering menjadi starter di skuat Jurgen Klopp. Kehadiran mereka dapat memberikan stabilitas bagi lini pertahanan jika menilik statistik musim lalu.

Akan tetapi, trio gelandang itu menunjukkan performa berbeda sepanjang musim ini. Jordan Henderson, Georginio Wijnaldum, dan Emre Can, memiliki karakteristik permainan serupa dan minim kreativitas.

Mereka baru mengemas satu gol sepanjang musim bergulir. Bahkan, Jordan Henderson hanya mengemas tiga gol selama dua tahun dilatih Jurgen Klopp.

Menurut media-media Inggris, Jurgen Klopp mengubah peran Jordan Henderson menjadi deep-lying midfielder. Situasi itu berdampak pada Emre Can. Sang pemain menjadi kesulitan mengubah gaya permainannya menjadi lebih menyerang.

Manajemen Liverpool lagi-lagi harus kembali bergerak mencari pemain dengan visi dan kreativias mumpuni agar lini tengah menjadi semakin hidup. Jurgen Klopp pun harus memastikan pemain-pemain anyar itu dapat menghadirkan pengaruh besar bagi performa tim secara keseluruhan.

Sumber: Berbagai sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini