Alasan Semen Padang Mainkan Kiper Muda di Laga Krusial

oleh Arya Sikumbang diperbarui 29 Okt 2017, 18:30 WIB
Rendy Oscario (dua dari kanan) dipercaya pelatih Semen Padang turun di laga krusial melawan Perseru (28/10/2017). (Bola.com/Arya Sikumbang)

Bola.com, Padang - Kemenangan 3-1 Semen Padang atas Perseru Serui di Stadion H. Agus Salim, Padang, Sabtu (28/10/2017), masih menarik untuk dibicarakan. Pasalnya, kemenangan ini membuat Semen Padang mentas dari zona degradasi dan mengirim Perseru kembali masuk zona merah.

Secara khusus, perhatian pencinta tim Kabau Sirah tertuju pada pelatih Semen Padang, Syafrianto Rusli, yang memenuhi janjinya untuk menampilkan sesuatu yang baru dalam tim. Kendati, laga kontra Perseru merupakan pertandingan krusial buat Semen Padang.

Syafrianto Rusli bisa dikatakan terlalu berani menurunkan penjaga gawang muda, Rendy Oscario, dalam starting line-up saat menghadapi Perseru Serui.

Meski Jandia Eka Putra (kiper utama Semen Padang) absen karena cedera, masih ada kiper kedua, Muhammad Ridwan. Namun, Syafrianto Rusli lebih memilih memainkan Rendy, yang berstatus kiper ketiga dan baru berusia 19 tahun.

Advertisement

Keputusan sang pelatih dibayar tuntas oleh Rendy. Meski harus kebobolan satu gol, tak berdampak terhadap hasil akhir permainan, sebab Semen Padang mampu memastikan kemenangan 3-1 dari tim tamu.

"Saya berusaha berlaku fair dan jujur terhadap seluruh pemain. Bisa dilihat, Ridwan kebobolan dua gol saat menghadapi Persija. Jika satu pemain melakukan kesalahan, ada hak pemain lain mendapatkan kepercayaan dalam pertandingan selanjutnya," kata Syafrianto Rusli menjelaskan alasan di balik keputusannya itu, Minggu (29/10/2017).

Ia menyebut, seluruh pemain memiliki kesempatan yang sama dalam bermain. Hanya, menurutnya setiap pemain yang diturunkan, tim pelatih tetap berpatokan dengan kesiapan dan kondisi terakhir jelang pertandingan.

"Hal ini sebagai bagian dari persaingan sehat di tim. Senior dan junior memiliki kans yang sama untuk bermain. Selain Rendy saya juga menurunkan Fredolin yang selama ini jarang turun. Namun, saya lihat potensi pemain ini sangat besar untuk berkembang," tutur pelatih Semen Padang yang juga mantan pelatih futsal PON Sumbar pada PON 2012 itu.