Satlak Prima Bubar, Ini Antisipasi Kemenpora Hadapi Asian Games

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 07 Nov 2017, 09:03 WIB
Pekerja menyelesaikan pemasangan logo Asian Games 2018 di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (16/8). Jelang peluncuran hitung mundur Asian Games 2018 pemasangan karakter cabang olahraga dipercepat. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melakukan langkah taktis setelah Satlak Prima dibubarkan. Mereka tak ingin pembubaran Satlak Prima menganggu persiapan menuju Asian Games 2018.

Usai Satlak Prima dibubarkan, cabor-cabor yang tengah mempersiapkan diri menuju Asian Games 2018 dilaporkan banyak yang kebingungan. Hal itu terkait program pemusatan latihan (TC) dan pengajuan dana.

Setahun jelang Asian Games 2018, Perpres No. 95/2017 terkait pembubaran Satlak Prima pun diberlakukan, tepatnya mulai 20 Oktober 2017. Tujuan dari pembubaran itu adalah memangkas jalur birokrasi yang belakangan dianggap berbelit-belit.

Advertisement

Ternyata, pembubaran Satlak Prima justru membuat persiapan para induk olahraga menuju Asian Games 2018 sedikit terganggu. Itu mengapa Kemenpora yang diwakili Sekretaris Menpora Gatot S Dewa Broto melakukan pertemuan dengan para induk cabor dan KONI, Senin (6/11/2017).

Dalam pertemuan itu, banyak hal yang dijelaskan Kemenpora. Salah satunya adalah penjelasan soal teknis pengajuan dana. Gatot juga menjelaskan soal peran Satlak Prima yang sebelumnya dilaporkan bakal diambil alih KONI.

"Untuk pengajuan proposal, saya jelaskan bisa diajukan kepada Deputi IV dengan tembusan kepada Menpora. Ada pertanyaan bagaimana sisa waktu dua bulan ini, apakah tetap dapat anggaran? Ya tetap dapat kalau memang penganggarannya sudah direncanakan dan diusulkan," ungkap Gatot.

 

2 dari 2 halaman

Petunjuk Teknis

Gatot juga menenangkan kekhawatiran para cabor terkait pencairan dana. Ada kekhawatiran bahwa dana untuk tahun 2018 baru bisa dicairkan pada April. Jika itu terjadi, para cabor bingung mencari talangan dana sampai April datang.

"Saya jamin tidak ada cerita itu lagi. Kemarin itu tertunda karena adanya pemecahan KPA (Kuasa Pengguna Anggaran). Saya pastikan tidak seperti itu lagi. Kan Asian Games bulan Agustus. Kalau cair bulan april bisa jadi tragedi," jelas Gatot.

Gatot melanjutkan, "Nanti ada semacam petunjuk tenis yang bisa digunakan sebagai panduan untuk cabor, misalnya soal usulan anggaran, sampai LPJ-nya bagaimana, lalu bagaimana kaitannya dengan regulasi yang harus diikuti. Semuanya akan tertuang. Insya Allah dua pekan lagi selesai."

Berita Terkait