Laga Sriwijaya FC Kontra Borneo Dinodai Kasus Pemukulan Pemain di Lorong Ruang Ganti

oleh Riskha Prasetya diperbarui 03 Mar 2018, 06:02 WIB
Insiden keributan di ruang ganti duel semifinal Piala Gubernur Kaltim 2018 antara Sriwijaya FC Vs Borneo FC di Stadion Palaran, Samarinda, Jumat (2/3/3018). (Bola.com/Riskha Prasetyo)

Bola.com, Samarinda - Melalui pertarungan yang luar biasa dan menegangkan, Sriwijaya FC akhirnya mampu lolos ke babak final turnamen Piala Gubernur Kaltim (PGK) 2018 setelah berhasil mengalahkan tuan rumah Borneo FC dengan skor 8-7 lewat drama adu penalti di Stadion Palaran, Samarinda, Jumat (2/3/2018) malam.

Laga sendiri memang harus diteruskan ke babak tambahan setelah kedua tim bermain imbang 3-3 di sepanjang 90 menit. Di babak tambahan 2x15 menit kedua tim juga tidak mampu menambah gol sehingga harus diakhiri dengan drama adu penalti.

Advertisement

Penjaga gawang SFC, Teja Paku Alam menjadi bintang di drama adu penalti ini setelah berhasil menggagalkan 4 tendangan pemain Pesut Etam.

Pelatih SFC, Rahmad Darmawan sangat mengapresiasi mentalitas anak asuhnya di laga ini.

“Kami sempat tertinggal 0-2, kemudian 2-3 saat laga sudah masuk injury time. Namun, mereka tetap fokus dan menunjukkan daya juang yang tinggi, ini laga dramatis dan kami terus menunjukkan perkembangan yang signifikan,” jelasnya usai pertandingan.

Menurutnya, timnya mengawali laga dengan kurang baik dan 2 gol awal lawan lahir dari kesalahan anak asuhnya sendiri. “Kami berhasil meredam strategi mereka, pemain kami bisa menekan lawan di daerahnya. Gol mereka juga lahir dari pemain kami saat membangun serangan, tapi mental pemain menjadi kunci kemenangan ini,” ungkapnya.

Rahmad Darmawan juga menyoroti kinerja oknum panpel yang sempat membuat laga sempat terhenti cukup lama di jeda babak pertama.

“Ini adalah turnamen pramusim, tentu harus ada pembelajaran buat semua elemen. Tadi pemain saya saat masuk ke ruang ganti sempat dipukul oleh oknum panpel padahal disana adalah ruang steril. Harus ada punishment dan reward agar kejadian ini tidak terulang,” bebernya.

Sementara itu, pelatih Borneo FC, Iwan Setiawan, menyebut anak asuhnya kehilangan konsentrasi dan harus dibobol dari skema yang sudah diprediksi sejak awal.

“Gol kedua Sriwijaya FC murni kesalahan pemain kami, lalu saya pun sudah mengingatkan bahwa mereka juga berbahaya melalui bola mati,” ujar pelatih asal Aceh itu.

Berita Terkait