Lorenzo Ungkap Penyebab Konflik Rossi dan Marquez

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 28 Apr 2018, 11:05 WIB
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, berada di depan tiga rider Yamaha, yaitu Maverick Vinales, Valentino Rossi dan Johann Zarco, pada MotoGP Amerika Serikat, Minggu (22/4/2018). (MotoGP.com)

Jakarta Pembalap Ducati Corse, Jorge Lorenzo membongkar penyebab utama perselisihan antara Valentino Rossi dan Marc Marquez. Lorenzo juga membongkar cara licik Rossi menemukan performa terbaiknya di MotoGP.

Lorenzo menyebut, pada awalnya Rossi dan Marquez merupakan sahabat dekat di pentas MotoGP. Namun, persahabatan mereka rekat setelah pembalap asal Italia itu mencium bisa menambah gelarnya di dunia balap.

Advertisement

"(Marquez) bersama Valentino Rossi adalah teman, kemudian segalanya berubah saat Valentino Rossi mulai mencium peluang meraih gelar kesepuluh," kata Lorenzo, seperti dikutip dari BBC.

"Untuk bisa mendapatkan hal ini, friksi di atas lintasan di antara keduanya tak lagi bisa terelakkan," ujar Lorenzo melanjutkan.

Perkataan Lorenzo ini mengarah ke persaingan di MotoGP 2015, ketika Rossi punya peluang meraih gelar. Saat balapan di MotoGP Malaysia, Rossi menjatuhkan Marquez. Kemudian, Rossi menuduh Marquez telah membantu Lorenzo menjuarai gelar MotoGP 2015.

2 dari 3 halaman

Cara Licik Rossi

Pembalap Ducati Team, Jorge Lorenzo (depan) bersaing dengan pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi pada balapan MotoGP Aragon di Spanyol, Minggu (24/9). Rossi kembali dan tampil di MotoGP Aragon usai jalani pemulihan selama 25 hari. (JOSE JORDAN/AFP)

Tak hanya itu, Lorenzo juga mengungkapkan cara licik Rossi mengembalikan performanya. Rossi kembali ke Yamaha pada 2013 setelah gagal total bersama Ducati selama dua musim.

"Rossi baru kembali dari Yamaha dan dia ingin memperbaiki catatannya. Saya menyadari pelatih fisik saya, Antonio Caciani, bertemu Rossi di Tavullia," tulis Lorenzo dalam bukunya: What I Learnt before 30.

"Saat itu, Antonio menjelaskan cara saya berlatih. Saya memutuskan untuk memecatnya. Rossi mulai menjalani latihan dengan sepeda yang saya gunakan di Grenoble. Setelah itu dia mulai kompetitif," sambung pria berusia 30 tahun tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Pindah ke Ducati

Puncak kekesalan Lorenzo kepada Rossi terjadi pada 2017. Dia memutuskan untuk hijrah ke Ducati karena menganggap Yamaha lebih mengistimewakan Rossi.

Memasuki musim kedua bersama Ducati, Lorenzo belum bisa menaklukkan Desmosedici GP17. Dia baru mencatatkan 143 poin dalam dua musim bersama pabrikan asal Italia tersebut.