Bola.com, Jakarta - Sejak awal Maret 2018, McDonald's Indonesia menyelenggarakan program Aku Duta Cilik 2018 FIFA World Cup. Kompetisi ini bertujuan mencari satu anak laki-laki dan satu anak perempuan yang akan mewakili Indonesia menjadi player escort di FIFA World Cup 2018.
Pencarian dimulai dengan membuka pendaftaran dan meminta peserta mengirim video berisi perkenalan diri, serta cerita mengapa ia harus terpilih jadi Duta Cilik 2018 FIFA World Cup dari Indonesia. Kemudian, para juri akan memilih 22 orang finalis berdasarkan video tersebut.
Selanjutnya, para finalis tersebut mengikuti karantina di Jakarta selama dua hari, pada 27-28 April 2018. Dengan didampingi oleh satu orangtua atau wali, seluruh finalis menjalani serangkaian kegiatan edukasi selama karantina.
"Karantina dan penjurian ini dimaksudkan untuk memberi pembekalan kepada anak-anak, karena di Rusia mereka akan bertemu dan berinteraksi dengan ratusan anak dari seluruh dunia. Kami ingin siapa pun yang mewakili Indonesia memiliki kepercayaan diri tinggi dan perilaku yang baik," ujar Associate Director of Marketing McDonald's Indonesia, Caroline Kurniadjaja.
Pada hari pertama, seluruh finalis mengikuti football coaching clinic untuk diajarkan teknik dasar bermain sepak bola. Setelah itu, mereka diajak mengunjungi dapur McDonald's.
Esoknya, para peserta mengikuti berbagai workshop untuk mempelajari tentang FIFA dan Rusia, public speaking, social media journalism, serta play therapy. Mereka juga mendapat kesempatan bertemu dengan Duta Cilik McDonald's 2014 FIFA World Cup Brazil, Theodore Job Tedjosutikno. Theodore berbagi pengalamannya mengikuti karantina dan menggandeng tangan pemain tim Jerman, Toni Kroos.
Pada hari kedua itu juga, para finalis melakukan wawancara dengan juri. Hasil wawancara ini menjadi salah satu penilaian penentuan pemenang. Selain hasil wawancara, ada beberapa kriteria penilaian lainnya.
Final
Tahap final berlangsung pada Minggu (29/4/2018). Ada tiga juri yang akan memberikan penilaian akhir bagi para finalis, yaitu vlogger Junior Liem, play therapist Claudia Ingkiriwang, dan Erwin Parengkuan.
"Kriteria penilaian antara lain meliputi kepercayaan diri, kemampuan berinteraksi dengan orang lain, kemampuan berbahasa Inggris, motivasi, kemampuan menjawab dan bercerita, serta memiliki kepribadian yang positif, ekspresif, dan kreatif," ucap presenter dan public speaker juga salah satu juri, Erwin Parengkuan.
Berdasarkan penilaian para juri, sebanyak 22 finalis disaring menjadi 10 finalis. Sisa dari finalis tersebut ditanya oleh para juri mengenai sekolah sampai hal tentang Rusia.
Akhirnya, para juri memilih dua finalis yang menjadi pemenang Duta Cilik 2018 FIFA World Cup. Juara pertama terpilih Maula Alvaro Putra Ario Bimo (9) dan Raina Premiera Gumay (9) sebagai pemenang terbaik kedua.
Nantinya, kedua pemenang itu bakal menjadi players escort pada Piala Dunia 2018 di Rusia. Sebagai juara pertama, Alvaro bakal mendampingi bintang sepak bola masuk ke lapangan pada pertandingan final. Sementara itu, Raina sebagai juara kedua akan menjadi players escort pada pertandingan pembuka.
Orangtua Alvaro, Ratu Astrid (39), mengatakan bahwa ia sangat bahagia sang buah hati bisa menjadi pemenang juara pertama dalam program ‘Duta Cilik 2018 FIFA World Cup’. Padahal, ia tak menyangka karena finalis lainnya menunjukkan kelebihannya masing-masing.
“Awalnya saya tak menyangka Alvaro akan menang. Namun, saat namanya dipanggil menjadi juara, saya sebagai ibu senang sekali. Alvaro sendiri memang menyukai sepakbola. Apalagi saat di sekolah ia kerap bermain sepak bola,” tutur Ratu.
Adapun hadiah yang menanti kedua orang pemenang adalah tiket pesawat pulang pergi Jakarta-Rusia untuk pemenang dan satu orangtua/wali, akomodasi selama empat hari tiga malam di hotel berbintang di Moskow, uang saku, McDonald's Gift Voucher sebesar Rp 1.000.000, perayaan ulang tahun di McDonald's untuk 30 undangan, serta souvenir resmi FIFA World Cup 2018.
(ADV)