Getuk Sebut Mundur dari Arema Berarti Lari dari Tanggung Jawab

oleh Iwan Setiawan diperbarui 13 Mei 2018, 19:50 WIB
Pelatih Arema FC, Joko Susilo, bersiap untuk memimpin latihan di SUGBK, Jakarta, Jumat (30/3/2018). Latihan ini persiapan jelang laga Liga 1 melawan Persija Jakarta. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Malang - Arema FC harus lebih lama berada di dasar klasemen sementara Gojek Liga 1 bersama Bukalapak. Sebab, di pekan kedelapan, Minggu sore (13/5/2018), Arema tertahan oleh PSM Makassar di kandangnya, Stadion Kanjuruhan, Malang, dengan skor 1-1.

Arema bahkan sempat tertinggal lebih dulu setelah Marc Klok menjebol gawang Arema yang dikawal Joko Ribowo di menit ke-74. Beruntung, Thiago Furtuoso bisa menyamakan kedudukan tiga menit berselang.

Advertisement

Hasil ini membuat posisi pelatih kepala yang dipegang Joko 'Getuk' Susilo semakin goyah. Sebelumnya, manajemen meminta agar Arema segera keluar dari zona degradasi dengan menyapu bersih semua laga kandang. "Sejak awal sudah saya sampaikan, apapun kemauan dari manajemen, akan saya ikuti," kata Getuk.

Namun, Getuk enggan harus mundur dengan inisiatif sendiri. Meski, Aremania santer menyuarakan agar pelatih 47 tahun itu mundur dari jabatannya.

"Bagi saya, mundur itu adalah bentuk lari dari tanggung jawab. Justru saya bertahan sekarang adalah gentleman karena saya yang bertanggung jawab dengan kondisi tim sekarang dan harus diperbaiki," jelasnya.

Pelatih asal Cepu ini juga siap memberikan keterangan kepada manajemen perihal apa yang membuat Arema sulit menang. Tetapi, hal itu adalah bahasan internal. Dia tidak akan membuka hal itu kepada media.

"Kami akan bahas di internal dengan manajemen dan pengurus karena akan menilai kelemahan di tim," tegas Getuk.

 

2 dari 2 halaman

Kehabisan Bensin

Secara teknis, tim pelatih melihat Dendi Santoso dkk. kehabisan bensin dalam pertandingan melawan PSM. Hal itu merupakan imbas jadwal padat melawan Persebaya dan PSBK Blitar. Beberapa pemain inti diturunkan dalam dua pertandingan pertandingan tersebut.

"Kami lebih memilih untuk menjaga performa tim untuk melawan PSBK demi menjaga mental. Kalau sampai tidak menang di Blitar, mental akan jatuh. Tapi, imbasnya, pemain kami kelelahan," keluh Getuk.

Dedik Setiawan gagal melewati kawalan pemain PSM di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (13/5/2018). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Kini Getuk ingin segera memperbaiki timnya. Selain dari teknis, dia juga mengharapkan keberuntungan segera datang. "Saya pribadi yang belum beruntung. Karena itu semoga selanjutnya ada keberuntungan," tegasnya.

Manajemen Arema akan menggelar evaluasi untuk pelatih maksimal pada pekan ke-10 karena pada pekan itu sudah memasuki seperempat jalannya Liga 1 2018.