Pemain Madura United Mendoakan Korban Bom Surabaya

oleh Aditya Wany diperbarui 15 Mei 2018, 22:50 WIB
Pelatih Madura United, Milomir Seslija, memberikan instruksi saat melawan Persija Jakarta pada laga Liga 1 di SUGBK, Jakarta, Sabtu (12/5/2018). Persija kalah 0-2 dari Madura United. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Teror bom yang terjadi di Surabaya sejak Minggu pagi (13/5/2018) membuat banyak orang bersedih. Termasuk di antaranya adalah para penggawa Madura United.

Kebetulan, para pemain asing dan pemain WNI milik klub asal Pulau Garam itu tinggal di Surabaya meski klub mereka memiliki mes di Bangkalan. Beberapa pemain yang tinggal di Surabaya adalah Raphael Maitimo, OK John, Greg Nwokolo, Beto de Paula, Zah Rahan, Fabiano Beltrame, dan Nuriddin Davronov. 

Advertisement

Akan tetapi, semua pemain itu tidak berada di Surabaya saat insiden bom tersebut terjadi. Kebetulan, mereka tengah berada di Jakarta setelah melakoni partai tandang pada Sabtu (12/5/2018) melawan Persija Jakarta. 

“Ya, kami saat itu di Jakarta. Sampai hari ini pun masih di sini, tidak pulang sama sekali ke Surabaya. Saya juga masih belum tahu kondisinya seperti apa setelah bom itu,” kata Beto kepada Bola.com, Selasa (15/5/2018). 

Saat ini, skuat Madura United sedang bersiap untuk berangkat ke Jayapura sehingga tidak kembali ke Jawa Timur. Berikutnya, mereka akan menantang Persipura Jayapura dalam pekan ke-9 Gojek Liga 1 bersama Bukalapak, Sabtu (19/5/2018). 

Zah Rahan yang sudah cukup berpengalaman di Indonesia mengaku sangat terkejut mendengar berita pengeboman itu. Dia tidak menyangka aksi terorisme masih kerap terjadi di era sekarang. 

“Mereka yang menjadi korban pengeboman tidak salah. Saya masih heran ada orang yang mau melakukan pengboman terhadap orang yang tidak bersalah. Semoga keluarga korban bisa diberi kesabaran dan Surabaya kembali aman,” ujar Zah Rahan.

Berita Terkait