Naturalisasi Dianggap Bukan Solusi Tepat untuk Sepak Bola Indonesia

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 06 Jun 2018, 22:00 WIB
Pemain Indonesia, Alberto Goncalves dan Victor Igbonefo, saat melawan Thailand pada laga persahabatan di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu, (03/6/2018). Indonesia bermain imbang 0-0 dengan Thailand. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Mantan pemain Timnas Indonesia, Gendut Doni, meminta Pemerintah melalui PSSI untuk tidak lagi menaturalisasi pemain. Gendut Doni berpendapat, hal tersebut tidak tepat untuk memajukan sepak bola Indonesia.

Advertisement

Dalam beberapa tahun terakhir, PSSI gencar melakukan proses naturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia. Statistik mencatat, sudah ada 22 pemain asing yang berpindah kewarganegaraan menjadi Indonesia.

Nama-nama tersebut berasal dari berbagai posisi. Namun, kehadiran pemain naturalisasi di tubuh Timnas Indonesia tak membawa dampak banyak. Sebab, pemain yang mendapatkan status WNI itu mayoritas sudah berusia di atas 30 tahun. 

Menurut Gendut Doni, ketimbang harus melakukan naturalisasi pemain, Pemerintah lebih tepat membenahi kompetisi di Indonesia. Pemerintah melalui PSSI harus lebih pro kepada pemain lokal agar tidak terusir dari negaranya sendiri.

"Buat apa melakukan naturalisasi pemain-pemain? Seperti Indonesia kekurangan pemain saja," kata Gendut Doni kepada Bola.com, Rabu (6/6/2018).

"Sebenarnya yang kita butuhkan, ya pembenahan kompetisi dan regulasi pemainnya. Kalau melihat sekarang, dikit-dikit dinaturalisasi, apalagi pemain yang sudah berumur, ya buat apa juga," ucap mantan pemain Timnas Indonesia pada 2000-2004 itu.

Timnas Indonesia U-23 diyakini bakal memakai jasa pemain naturalisasi di Asian Games 2018. Terakhir, pelatih Luis Milla memberikan kesempatan pada Victor Igbonefo dan Alberto 'Beto' Goncalves untuk mengisi kuota pemain senior dalam dua laga uji coba melawan Thailand U-23.