Taktik Buruk, Penggawa Argentina Bakal Lengserkan Sampaoli

Oleh Tim Boladotnet diperbarui 26 Jun 2018, 20:15 WIB
Pelatih Argentina Jorge Sampaoli melihat para pemainnya berlatih jelang menghadapi Italia pada pertandingan persahabatan di kompleks pelatihan City Academy di Manchester, Inggris (20/3). (AFP Photo/Anthony Devlin)

Bola.com, Jakarta. Kabar adanya keretakan salam skuat timnas Argentina di Piala Dunia 2018 kembali mencuat. Kali ini, kabarnya beberapa pemain tidak puas dengan kinerja pelatih Jorge Sampaoli dan ingin melengserkannya.

Argentina sejauh ini masih belum tampil impresif di Piala Dunia 2018. Albiceleste belum meraih kemenangan dan terancam tidak lolos dari babak penyisihan grup.

Advertisement

Kondisi pelik yang menimpa Argentina itu ditengarai telah membuat skuat terbelah. Para pemain tidak puas dengan taktik dan formasi yang diterapkan oleh Sampaoli dan siap untuk mendepaknya pasca Piala Dunia.

Secara mengejutkan, Sampaoli memang mengubah formasi bermain Argentina di Piala Dunia 2018. Mantan pelatih Sevilla tersebut memutuskan memakai formasi 3-4-3, padahal sebelumnya bermain dengan 4-3-3.

Pablo Zabaleta, mantan pemain Argentina, menyebut perubahan taktik tersebut jadi hal yang krusial. Beberapa pemain tidak nyaman dan mulai menimbulkan keretakan dalam tim.

"Saya belum bicara dengan pemain Argentina tapi saya dengar laporan jika para pemain ingin menyingkirkan Sampaoli. Formasi yang dia gunakan tidak sesuai dengan karakteristik pemain," ucap Zabaleta pada BBC Sport.

2 dari 3 halaman

Terlalu Banyak Perubahan

Bintang Argentina, Lionel Messi, bersama rekan-rekannya naik mobil saat akan latihan di Brinnitsy, Sabtu (23/6/2018). Argentina akan melakoni laga hidup mati Piala Dunia 2018 melawan Nigeria. (AFP/Juan Mabromata)

Formasi 3-4-3 pernah mengantar Sampaoli meraih sukses saat masih membesut timnas Chile. Mereka sukses meraih gelar Copa Amerika. Masalahnya, Sampaoli memakai formasi tersebut terlalu mendadak dan pemain tidak siap.

"Sebelum Piala Dunia, dia bekerja dengan 4-3-3, dengan satu gelandang bertahan. Tapi, sehari sebelum lawan Islandia, dia mengubahnya. Sampaoli juga membuat banyak perubahan pada tim dan juga taktik," papar Zabaleta.

"Bahkan, dari luar saja saya bisa melihat jika itu akan membawa dampak pada atmosfer di sekitar skuat kami," tandas Zabaleta.

3 dari 3 halaman

Seruan untuk Bersatu

Bintang Manchester City, Pablo Zabaleta menjadi benteng kokoh bagi Argentina saat meraih medali emas pada Olimpiade Beijing 2008. (EPA/Marius Becker)

Namun, Zabaleta meminta pemain Argentina untuk menepikan egonya. Begitu juga dengan Sampaoli. Zabaleta meminta mereka segera bersatu karena posisi Argentina kini sedang genting dan terancam tidak lolos ke 16 besar.

"Sekarang adalah waktunya bersatu dan saya pikir mereka semua harus duduk bersama, pemain dan manajer. Hal ini normal dilakukan setelah klub meraih hasil buruk."

"Para pemain bisa mendengarkan manajer dan mereka juga harus mendeskripsikan tentang apa yang mereka tidak sukai dari pelatihnya. Jika itu terjadi, maka mereka bisa tampil dengan penampilan terbaik," tutup Zabaleta.