Direktur Utama Persija Minta Maaf atas Insiden Pemukulan Putra Menpora

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 30 Jun 2018, 18:00 WIB
Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, bicara saat buka bersama Persija dengan The Jakmania di Kemayoran, Rabu (6/6/2018). (Dok. Media Persija)

Bola.com, Jakarta - Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, menyampaikan permohonan maaf sebagai penanggung jawab Persija atas insiden pemukulan yang dilakukan oknum suporter Persija kepada putra Menpora Imam Nahrawi saat laga kontra Persebaya Surabaya di Stadion PTIK, Jakarta, Selasa (26/6/2018).

Permohonan maaf Gede Widiade dilayangkan setelah video pemukulan yang dilakukan oknum suporter Persija menjadi viral di media sosial.

Advertisement

Korban pemukulan yang menggunakan pakaian berwarna hijau merupakan putra Menpora Imam Nahrawi.

"Ada sedikit insiden yang dilakukan suporter Persija. Mungkin ada orang yang mengatakan sudah terlambat, tapi bagi saya tidak ada yang terlambat untuk meminta maaf dan saya menyesalkan apa yang terjadi saat Persija menghadapi Persebaya," ujar Gede Widiade di Stadion PTIK, Sabtu sore (30/6/2018.

"Saya sudah berkoordinasi dengan pengurus The Jakmania untuk menghadirkan yang bersangkutan (pelaku) agar tidak berlarut-larut, untuk meminta maaf. Namun, karena kesibukan Pak Menpora dan adik, sampai saat ini belum bisa bertemu."

"Yang bersangkutan pada hari ini juga sudah saya minta menemui saya dan telah meminta maaf. Atas itikad baik juga sudah diantar pengurus The Jakmania ke Polres. Saya sebagai pribadi, sebagai penanggung jawab panpel Persija, dan sebagai direktur utama Persija, meminta maaf sedalam-dalamnya kepada putra Pak Menpora Imam Nahrawi atas insiden yang tak terduga saat Persija menghadapi Persebaya," lanjut Gede.

Gede berharap insiden yang telah terjadi menjadi pelajaran bersama untuk semua pihak agar tidak lagi terulang. Ia juga berharap semua proses penyelesaian masalah yang sedang berjalan, bisa berakhir dengan baik.

"Semua ini menjadi pelajaran bersama bagi saya secara pribadi, bagi panpel Persija, bagi suporter, khususnya suporter Persija dan Indonesia secara umum. Negara kita adalah negara hukum, semoga semua bisa diselesaikan dengan baik," tegasnya.