Lebih dari 10 Kepala Negara Bakal Menghadiri Final Piala Dunia 2018

oleh Aning Jati diperbarui 14 Jul 2018, 01:15 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin saat memberikan sambutan pada pembukaan Piala Dunia 2018 di Luzhniki stadium, Moskow, Rusia, (14/6/2018). Rusia dan Arab Saudi tampil pada laga pembuka. (AP/Pavel Golovkin)

Bola.com, Jakarta - Banyak pemimpin negara serta pejabat tinggi lain akan menghadiri laga final sekaligus penutupan Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moskow, Minggu (15/7/2018). Hal itu disampaikan Yuri Ushakov, Ajudan Presiden Rusia, Vladimir Putin, Jumat (13/7/2018).

"Banyak tamu-tamu asing akan hadir pada pertandingan ini. Mungkin, 11 hingga 12 presiden dari berbagai negara. Juga beberapa perdana menteri dan pejabat tinggi lain dari berbagai negara," kata Ushakov.

Menurut Ushakov, agenda Presiden Vladimir Putin pada akhir pekan ini, Sabtu (14/7/2018) dan Minggu (15/7/2018), memang untuk mengadakan pertemuan dengan beberapa pemimpin asing tersebut, yang juga akan menyaksikan final Piala Dunia 2018.

Pada Sabtu ini, ia dijadwalkan berjumpa Presiden Palestina, Gabon, Sudan, dan Moldova. Pada Minggu, Putin akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Hungaria, Emir negara Qatar. Lalu ia akan berbincang pula dengan presiden finalis Piala Dunia 2018, Prancis serta Krosia, juga dengan Presiden ICO, Thomas Bach.

Advertisement

Setelah seluruh pertemuan itu, Putin diagendakan hadir di partai final di Stadion Luzhniki. Sebagai catatan, pada acara pembukaan lalu, Putin juga hadir membuka turnamen sepak bola paling akbar sejagat ini.

Seperti diketahui, final Piala Dunia 2018 mempertemukan Prancis kontra Kroasia. Sebelum laga puncak, akan digelar pesta penutupan, satu di antaranya menampilkan aksi dari selebritas papan atas Hollywood, Will Smith.

Aktor komedi yang juga melejit lewat sejumlah film aksi itu akan melantunkan lagu resmi Piala Dunia 2018, Live It Up, bersama Nicky Jam dan Era Istrefi.

Di sisi lain, selama penyelenggaraan Piala Dunia 2018, beberapa kepala negara maupun kepala pemerintahan menyempatkan hadir memberikan dukungan. Semisal Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan Presiden Kroasia, Kolinda Grabar-Kitarovic.

Sumber: Tass

Berita Terkait