Tontowi / Liliyana Mengevaluasi Kegagalan di Singapura Open 2018

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 22 Jul 2018, 16:10 WIB
Tontowi Ahmad terbang saat mengembalikan kok ke arah pasangan Jepang, Yugo Kobayashi/Misaki Matsutomo pada babak kedua Indonesia Open 2018 di Istora Senayan, Jakarta, (5/6/2018). Tontowi/Liliyana menang 24-22, 21-19. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Bola.com, Singapura - Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, menyayangkan kegagalan di final Singapura Terbuka 2018. Menurut Liliyana, hasil ini menjadi bahan evaluasi buat mereka jelang Asian Games 2018.

Advertisement

Tontowi/Liliyana gagal meraih gelar Singapura Terbuka 2018 setelah kalah 19-21 dan 18-21 dari wakil Malaysia, Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai, Minggu (22/7/2018). Liliyana berpendapat, permainan mereka sebenarnya bagus di lapangan, namun kurang menjaga fokus.

"Hasil ini menjadi bahan koreksi buat kami. Memang tinggal sedikit lagi, kami tadi sebenarnya bisa menang, hanya kurang fokusnya saja. Mungkin ini faktor kelelahan karena minggu lalu ikut di Indonesia Open, dan persiapan hanya seminggu kurang," kata Liliyana Natsir seperti dikutip situs resmi PBSI.

"Di permainan tadi kami bermain di beberapa poin, memperlambatkan tempo permainan, harusnya kami main cepat. Kami juga seharusnya bisa mengimbangi permainan lawan. Tetapi, kami gampang mati sendiri," tambah Tontowi.

Lebih lanjut, Liliyana ingin menjadikan hasil ini sebagai pelajaran untuk Asian Games 2018. Liliyana berharap agar mereka mampu meminimalisasi kesalahan-kesalahan agar meraih medali di Asian Games.

"Dengan hasil ini, saya tetap bersyukur bisa sampai final dan menatap ke depannya untuk persiapan Asian Games, karena juara menjadi fokus nomor satu bagi kami saat ini. Hasil ini juga menjadi pelajaran buat kami untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dan kekurangan di Singapura Terbuka 2018," ungkap Liliyana.