Cerita Pipiet Kamelia Gelisah dan Susah Tidur Sebelum Raih Emas Asian Games

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 29 Agu 2018, 19:55 WIB
Pesilat Indonesia Pipiet Kamelia berselebrasi usai mengalahkan Thi Cam Nhi Nguyen dari Vietnam pada final nomor 60-65 kg putri pencak silat Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Rabu (29/8). (Merdeka.com/Imam Buhori)

Bola.com, Jakarta - Pesilat putri Indonesia, Pipiet Kamelia, mengaku tidak bisa tidur sebelum bertanding di final pencak silat Asian Games 2018 nomor tarung putri kelas D 60-65 kg di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Rabu (29/8/2018). Namun, rasa gelisah tersebut berakhir dengan kebahagiaan luar biasa saat medali emas berhasil diraihnya.

Advertisement

Pipiet mendulang emas setelah menang 5-0 atas pesilat Vietnam, Nguyen Thi Cam Nhi. "Saya sangat bahagia, masih tidak percaya bisa meraih medali emas. Saya benar-benar bersyukur kepada Allah," ujar Pipiet Karmila.

Pipiet mengaku kepercayaan diri menjadi kunci utama memenangi pertandingan atas pesilat Vietnam. Padahal semalam sebelum pertandingan dia mengaku sulit tidur. Beruntung, kegelisahannya hilang saat turun ke arena pertarungan. 

"Saya tipe orang yang mudah gugup. Dari tadi malam saya sudah tidak bisa tidur memikirkan pertandingan hari ini. Saya sulit tidur karena gelisah dan tidak sabar untuk hari ini, sampai tiba-tiba sudah azan Subuh," ujar pesilat berusia 23 tahun itu.

"Kunci kemenangan ini karena saya benar-benar percaya kepada diri sendiri. Saya yakin usaha berlatih selama tiga tahun untuk Asian Games ini tidak akan sia-sia. Saya membuktikan bisa melakukannya," lanjut pesilat yang masih terdaftar sebagai mahasiswi di Universitas Negeri Jakarta itu.