Sriwijaya FC Kembali ke Jakabaring, Djanur Minta Pemain Persebaya Waspada

oleh Aditya Wany diperbarui 14 Sep 2018, 16:45 WIB
Persebaya kontra Sriwijaya FC pada pekan keenam Gojek Liga 1 bersama Bukalapak, Minggu (22/4/2018) di Stadion Gelora Bung Tomo. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Sriwijaya FC akan kembali melakoni pertandingan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, dengan menjamu Persebaya Surabaya pada pekan ke-22 Liga 1 2018 bersama Bukalapak, Minggu (16/9/2018). Laga kontra tim Bajul Ijo akan menjadi laga kembalinya Sriwijaya ke markas mereka.

Dalam dua laga kandang sebelumnya, klub berjulukan Laskar Wong Kito menjalani partai usiran menggunakan Stadion H. Agus Salim, Padang. Hal ini merupakan efek dari insiden perusakan fasilitas stadion yang dilakukan suporter di Stadion Jakabaring saat menjamu Arema FC, 21 Juli 2018.

Advertisement

Kembalinya Sriwijaya ke kandang sendiri mendapat perhatian khusus dari pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman. Pelatih berusia 53 tahun itu menilai, Sriwijaya FC berpotensi bangkit setelah kalah dalam dua laga terakhir.

“Kami harus antisipasi itu karena mereka kembali bermain di Jakabaring, pasti ada motivasi tersendiri. Dua laga kandang harus mereka jalani di Padang. Mungkin itu salah satu alasan mereka sulit menang,” ungkap pelatih yang akrab disapa Djanur itu.

Dalam dua laga kandang terakhir, Sriwijaya FC meraih masing-masing satu kemenangan dan kekalahan. Tim asal Sumatra Selatan pernah menang 1-0 atas Borneo FC (29/7/2018) dan tumbang 0-2 dari Madura United (11/8/2018).

Sama seperti Persebaya, penampilan labil memang kini tengah menghinggapi Sriwijaya. Klub asuhan Subangkit itu berada di peringkat ke-12 klasemen sementara dengan 26 poin atau satu peringkat di atas Persebaya.

Gelombang eksodus pemain pada jendela transfer pertengahan musim merupakan satu di antara penyebabnya. Apalagi, Rahmad Darmawan (RD) yang menangani tim sejak awal musim memutuskan hengkang dan bergabung dengan Mitra Kukar.

“Tapi, mereka memiliki tiga pemain depan itu berkualitas, (Manuchekhr) Dzalilov, Beto (Goncalves), dan (Esteban) Vizcarra. Permainan mereka tidak seperti RD tetap di situ. Namun, mereka tetap menjadi ancaman,” kata arsitek anyar Persebaya itu.