Sven-Goran Eriksson Diragukan Sukses bersama Timnas Filipina

oleh Aning Jati diperbarui 05 Nov 2018, 10:15 WIB
Pelatih asal Swedia, Sven-Goran Eriksson, kini jadi pelatih Timnas Filipina. (AFP/STR)

Bola.com, Jakarta - Keputusan Federasi Sepak Bola Filipina (PFF) mendatangkan pelatih kenamaan dunia, Sven-Goran Eriksson, masih jadi kejutan. Dengan pengalamannya, pelatih asal Swedia itu jelas jadi sorotan ketika mendampingi Timnas Filipina di Piala AFF 2018.

Advertisement

Manajer Timnas Filipina, Dan Palami, menyebut kehadiran pelatih berusia 70 tahun itu sebagai bukti keseriusan Filipina mengejar prestasi, khususnya di Piala AFF 2018 serta Piala Asia 2019. Kendati, Eriksson hanya dikontrak selama enam bulan dengan opsi perpanjangan.

"Saya selalu jadi seorang pemimpi, dan untungnya, saya mampu menjual kepada Sven, mimpi sepak bola Filipina. Dia sudah di sana, dia telah melakukannya. Ini di luar faktor uang, bukan tentang itu. Saya pikir buatnya, dia memercayai warisan yang bisa dia tinggalkan untuk sepak bola Filipina," tutur Dan Palami perihal keputusan mendatangkan Eriksson.

Meski begitu, seperti dilansir dari Bangkok Post, ada kalangan yang meragukan kapasitas mantan pelatih Timnas Inggris dan Meksiko itu dalam membesut Timnas Filipina dan mengantar the Azkals mencapai prestasi seperti yang diidamkan.

"Sebagus-bagusnya Eriksson sebagai pelatih, saya ragu dia akan tahu banyak tentang pemainnya (di Timnas Filipina). Saya lebih senang melihat uang yang mereka bayarkan buatnya, dialihkan untuk akar rumput, pembinaan usia muda, pendidikan pelatih, dan sepak bola wanita," ujar Scott O'Donell.

Nama Scott O'Donell mungkin tak akrab di kalangan pencinta sepak bola Indonesia. Scott O'Donell merupakan mantan pelatih klub Liga Singapura (S-League), Geylang United, serta pernah pula jadi pelatih Timnas Kamboja. Scott O'Donell kini lebih dikenal sebagai satu di antara instruktur pelatih FIFA.

PFF maupun Dan Palami memang tak mengungkap besaran biaya yang dikeluarkan untuk merekrut pelatih sekelas Eriksson. Dengan pengalaman Eriksson menangani timnas maupun klub-klub kenamaan, sulit dibayangkan ia hanya menerima kontrak dengan nominal kecil.

Kontrak yang hanya berdurasi enam bulan membuat beberapa pelatih terkenal di Asia mengerutkan alis tanda penasaran, mempertanyakan tujuan sebenarnya dengan mendatangkan Eriksson.

Termasuk apakah dalam waktu sesingkat itu, Eriksson mampu memberikan dampak terhadap Filipina yang dikenal gila basket serta sepeninggal era Thomas Dooley yang sukses dalam kebersamaannya di the Azkals selama empat tahun.

Meski sudah mengenal sepak bola Asia, Eriksson pernah jadi pelatih Guangzhou R&F, Shanghai SIPG, dan Shenzhen FC di Chinese Super League dengan rekam jejak lumayan, berkiprah di pasar olahraga yang sedang berkembang seperti halnya di kawasan Asia Tenggara, merupakan hal berbeda.

Eriksson hanya punya waktu singkat untuk beradaptasi dengan tim barunya mengingat Timnas Filipina sudah dinanti matchday pertama penyisihan Grup B Piala AFF 2018, melawan Singapura, pada 13 November 2018.

Satu yang pasti, keberadaan mantan pelatih Roma, Lazio, serta Manchester City itu akan menambah keglamoran penyelenggaran Piala AFF 2018.

Sumber: Bangkok Post

Berita Terkait