Menguji Konsistensi MU di Marks City

oleh Harley Ikhsan diperbarui 09 Nov 2018, 18:27 WIB
Gelandang Manchester United, Juan Mata (kiri) melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Juventus, pada Matchday 4 Grup H Liga Champions, Kamis (8/11/2018) dini hari WIB. MU unggul 2-1. (AFP / Isabella Bonotto)

Jakarta Ujian berat menanti Manchester United (MU). Tim yang dijuluki Setan Merah tersebut akan berhadapan dengan rival sekota sekaligus juara bertahan Manchester City.

Anak asuh Jose Mourinho meladeni The Citizens di Etihad Stadium, Minggu (11/11/2018). Kemampuan meraih angka pada laga ini akan membantu MU kembali ke papan atas.

Advertisement

Torehan tiga kekalahan dari 11 pertandingan awal membuat mereka saat ini terdampar di posisi tujuh klasemen sementara. Paul Pogba dan kawan-kawan tertinggal empat angka dari Tottenham Hotspur yang menempati jatah terakhir zona Liga Champions.

MU punya modal baik untuk pertandingan mendatang. Mereka sukses memberikan kekalahan perdana bagi Juventus. Kekalahan 2-1 itu terasa lebih istimewa karena didapat di Allianz Stadium, Kamis (8/11/2018) dini hari WIB.

Hasil tersebut mempertegas ketangguhan mereka kala bersua tim kuat. MU sebelumnya sukses mencuri poin saat menyambangi rumah Chelsea. Mereka bahkan hampir berjaya jika Ross Barkley tidak menjebol gawang David de Gea pada injury time.

"Kami tampil baik melawan dua tim terkuat yang harus dihadapi musim ini, Chelsea dan Juventus. Itulah yang kami inginkan," kata Mourinho, dilansir Guardian.

MU  mencoba bermain bagus di setiap stadion yang dikunjungi, siapapun lawannya. Saya kira suporter juga berharap hal serupa," sambungnya.

 

2 dari 3 halaman

Tetap Kuda Hitam

Duel Romelu Lukaku dan pemain Manchester City, Nicolas Otamendi (kanan) pada laga International Champions Club di NRG Stadium, Houston, (20/7/2017). MU menang 2-0. (AFP/Aaron M. Sprecher)

Meski percaya diri, MU tetap dalam posisi kuda hitam pada duel versus Manchester City. Permainan dan capaian pasukan Pep Guardiola belakangan ini jadi buktinya.

Namun, rekor pertemuan menunjukkan keduanya sangat imbang. The Red Devils memenangkan empat dari delapan derby terakhir di seluruh kompetisi, berbanding dua milik tetangga.

Capain itu tidak lepas kinerja impresif MU, termasuk di markas Manchester City. Mereka tidak terkalahkan pada tiga kunjungan teranyar dan terakhir kali tumbang pada 2014.

MU turut mencatatkan diri sebagai tim dengan kemenangan terbanyak di rumah The Citizens. Sejak Etihad Stadium digunakan pada 2003, mereka meraih delapan hasil positif. MU mengungguli Arsenal, Chelsea, dan Liverpool yang masing-masing menaklukkan Manchester City tujuh kali di depan pendukung sendiri.

3 dari 3 halaman

Pantang Menyerah

Keunggulan lain MU adalah karakter dan kemampuan meraih kemenangan meski tidak tampil baik. Mereka sudah tiga kali meraih hasil positif dalam keadaan tertinggal pada musim ini, melawan Newcastle United, Bournemouth, dan Juventus.

Semangat pantang menyerah itu juga terlihat pada kunjungan ke Etihad Stadium musim lalu. Skor menunjukkan keunggulan dua gol bagi Manchester City di babak pertama.

Tapi The Red Devils merobek gawang tuan rumah tiga kali sekaligus membatalkan ambisi tuan rumah untuk memastikan gelar Liga Inggris 2017/2018 asalkan meraih kemenangan.

"Biarkan mereka meremehkan kami. Dengan begitu kami bersemangat membuktikan mereka salah," tegas gelandang MU Paul Pogba.

Sumber: Liputan6.com

Berita Terkait