Piala Asia 2019: China Hancurkan Filipina, Eriksson Batal Makan Malam dengan Lippi

oleh Aning Jati diperbarui 12 Jan 2019, 20:45 WIB
Pelatih Timnas China, Marcelo Lippi, dan Sven-Goran Eriksson (pelatih Timnas Filipina) seusai laga di penyisihan Grup C Piala Asia 2019 di Mohammed bin Zayed Stadium, Abu Dhabi (11/1/2019). (AFP/Khaled Desouki)

Bola.com, Abu Dhabi - Pelatih Timnas Filipina, Sven-Goran Eriksson, membatalkan rencana makan malam dengan rekan lama, Marcelo Lippi, setelah the Azkals kalah telak 0-3 dari China pada laga kedua penyisihan Grup C Piala Asia 2019, Jumat malam WIB (11/1/2019).

Pada pertandingan yang dimainkan di Mohammed bin Zayed Stadium, Abu Dhabi, brace Wu Lei serta satu gol dari Yu Dabao mengantar Marcelo Lippi, yang merupakan pelatih Timnas China, memenangi duel antarpelatih "kelas berat" di turnamen paling bergengsi di Benua Asia ini.

Advertisement

Di luar arena Piala Asia 2019, Eriksson dan Lippi sudah saling kenal lama. Sebelum bentrok di Piala Asia 2019, dua pelatih kelas dunia ini sama-sama berkarier di Liga Super China.

Seperti kebiasaan selama ini di antara pelatih-pelatih top, mereka yang kalah dalam sebuah pertandingan akan mentraktir pelatih lawan dengan jamuan makan malam yang diakhiri dengan menyesap sebotol anggur bersama.

Namun, Eriksson memilih membatalkan kebiasaan itu setelah Timnas Filipina dihancurkan tim asuhan Lippi.

"Tidak, tak ada rencana makan malam. Saya tidak dalam mood bagus untuk perbincangan panjang. Saya hanya mendoakan Lippi semoga dia beruntung di masa mendatang," kata Eriksson.

"Kami lupa tentang Wu Lei, dua kali. Jika Anda lengah, dia akan menghukum Anda dan dia melakukannya dengan dua gol bagus. Kami membayar harga mahal untuk itu, tapi kami masih belum tersingkir. Kami masih punya harapan, tapi mungkin peluang tipis," lanjut pelatih 70 tahun itu.

Meski kalah beruntun, Timnas Filipina memang masih bisa tampil di fase 16 besar. Syaratnya, mereka harus bisa mengalahkan Kirgizstan pada laga terakhir penyisihan Grup C (16/1/12019). Dengan begitu, the Azkals bisa berharap bisa jadi satu di antara empat tim berperingkat tiga terbaik.

Sumber: The Inquirer