Bola.com, Malang - Setelah jadi tuan rumah Grup E Piala Presiden 2019, manajemen Arema FC berencana menggulirkan kompetisi sendiri. Karena akhir Maret, mereka menggulirkan Arema Super League (ASL).
ASL bergulir untuk memberikan jam terbang kepada pemain kelompok usia 10-15 tahun sehingga bukan kompetisi profesional. Peserta ASL merupakan akademi dan sekolah sepak bola yang ada di area Malang Raya.
“Akhir bulan ini akan berproses,” kata media officer Arema sekaligus direktur operasional Akademi Arema, Sudarmaji.
Proyek ASL ini ternyata juga merupakan sebuah proyek dari CEO Arema, Agoes Soerjanto. Jajaran pengurus Akademi Arema tentunya yang akan jadi operator kompetisinya. Ratusan tim akan terlibat langsung dalam kompetisi ini.
“Teknisnya nanti akan dibuat di Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang. Jadi masing-masing bermain setengah kompetisi dan dimainkan tiap akhir pekan. Kalau hari aktif pemainnya masih sekolah semua. Semoga berjalan sesuai dengan rencana,” harapnya.
Jika benar-benar terlaksana, Arema jadi pelopor tim profesional yang memiliki kompetisi sendiri. Biasanya, yang menggelar ajang seperti itu di daerah adalah Askot PSSI.
“Jadi kami sangat peduli untuk mengembangkan pemain kelompok usia di bawah 15 tahun. Ada peluang juga hasil dari kompetisi itu ada pemain yang diambil dengan jalur beasiswa ke Akademi Arema,” imbuhnya.
Akademi Arema belum pernah mengambil pemain hasil kompetisi. Biasanya mereka merekrut pemain dari proses seleksi selama 1-2 hari saja sehingga pemain yang terjaring masih belum maksimal dari segi kualitas.