Kawasaki Enggan Berlaga Lagi di Pentas MotoGP, Berikut Ini Alasannya

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Apr 2019, 22:10 WIB
Juara Superbike, Jonathan Rea, dari tim Kawasaki. (Bola.com/Muhammad Wirawan Kusuma)

Jakarta - Sukses merebut empat gelar dunia secara beruntun di WorldSBK 2015-2018 bersama Jonathan Rea, Kawasaki tetap bersikeras ogah kembali ke MotoGP. Hal ini disampaikan Project Leader Kawasaki ZX-10RR, Yoshimoto Matsuda dan Direktur Tim Kawasaki Racing Team, Ichiro Yoda kepada Speedweek.

Kawasaki pernah turun di MotoGP, namun hanya meraih beberapa podium dan tak pernah meraih kemenangan.

Advertisement

Pabrikan asal Jepang yang identik dengan warna hijau ini pun akhirnya memutuskan untuk hengkang pada akhir 2010 dan memilih fokus mengembangkan ZX-10R lewat WorldSBK. Hingga kini, mereka pun tak punya niatan kembali.

"MotoGP bukan jalan yang tepat bagi kami. Anda harus pikirkan apa saja yang Anda butuhkan untuk MotoGP, teknik macam apa yang dibutuhkan untuk turun di sana, dan keuntungan macam apa yang bisa Anda raih. Jika kami mempertimbangkan ini semua, MotoGP bukan pilihan kami," ujar Matsuda.

Yoda, yang merupakan eks Project Leader Yamaha YZR-M1, paham betul seberapa rumitnya sebuah proyek MotoGP. Ia bahkan tak menutup-nutupi bahwa alasan utama Kawasaki ogah kembali ke MotoGP adalah masalah finansial.

"MotoGP terlalu mahal untuk Kawasaki. Tidak turun di sana merupakan keputusan finansial dari kami. MotoGP butuh biaya balap setidaknya 10 kali lipat dari WorldSBK. Anda butuh 60-70 juta euro per tahun untuk turun di MotoGP. Honda saja menghabiskan 100 juta euro," ungkapnya.

2 dari 2 halaman

Bukan Perkara Mudah

Jonathan Rea menyegel gelar juara dunia World Superbike 2017 setelah memenangi balapan pertama di Magny Cours bersama Kawasaki. (Twitter/BBC)

Yoda juga menyatakan bahwa mengembangkan motor MotoGP bukanlah perkara mudah. Ia dapat memastikan bahwa para petinggi Kawasaki takkan terima jika departemen balap mereka gagal meraih kemenangan dan gelar dunia di kejuaraan balap motor terakbar tersebut.

"Kami tak bisa meyakinkan para petinggi manajemen Kawasaki untuk turun di MotoGP bila ujung-ujungnya hanya duduk di peringkat kelima. Mereka pasti ingin kemenangan, tak peduli kejuaraan apa yang kami geluti. Inilah alasan mengapa WorldSBK lebih masuk akal bagi Kawasaki bila dilihat dari segi finansial," tuturnya.

Selama turun di WorldSBK, Kawasaki telah meraih lima gelar dunia pebalap, yang diraih oleh Tom Sykes pada 2013 dan Rea pada 2015, 2016, 2017, dan 2018. Mereka juga sukses meraih gelar dunia konstruktor selama empat musim terakhir.

Sumber: Bola.net