Statistik Final Pertama Piala Presiden 2019: Persebaya Dominan, Arema Efektif

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 09 Apr 2019, 19:40 WIB
Pemain Persebaya Surabaya, Manu Jalilov, berebut bola dengan pemain Arema FC, Dendi Santoso, dalam leg pertama final Piala Presiden 2019 yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (9/4/2019). Persebaya dan Arema bermain imbang 2-2. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya harus puas bermain imbang 2-2 melawan Arema FC pada final pertama Piala Presiden 2019 yang ditayangkan Indosiar di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (9/4/2019) sore WIB. Padahal, sepanjang laga Bajul Ijo tampil mendominasi.

Bermain di depan pendukung sendiri, Persebaya sukses membuka keunggulan lebih dulu melalui aksi Irfan Jaya pada menit ketujuh. Namun, keunggulan tersebut hanya bertahan sampai menit ke-33 ketika Hendro Siswanto mencetak gol penyeimbang.

Advertisement

Pada babak kedua, Persebaya kembali unggul melalui Damian Lizio pada menit ke-72. Pemain asal Bolivia itu mencetak gol melaui titik putih setelah Amido Balde dilanggar Hamka Hamzah di kotak penalti.

Kemenangan yang sudah di depan mata akhirnya sirna. Arema kembali menyamakan kedudukan melalui tendangan bebas Makan Konate pada menit ke-78 yang gagal diantisipasi kiper Persebaya, Miswar Saputra. Skor imbang 2-2 bertahan hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.

Statistik Labbola mencatat, Persebaya secara keseluruhan menguasai jalannya pertandingan dengan persentasi 57 persen, berbanding 43 persen milik Arema.

Namun, Arema nyatanya menjadi tim yang lebih efektif dengan acuan jumlah serangan lebih banyak. Singo Edan mendapatkan 12 percobaan yang enam di antaranya akuat. Adapun Persebaya hanya mendapatkan dua tembakan tepat sasaran dari total sembilan peluang.

Hasil imbang 2-2 itu tentu saja sangat merugikan buat Persebaya Surabaya. Pasukan Djadjang Nurdjaman akan bertandang ke Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jumat (12/4/2019), untuk menjalani leg kedua final Piala Presiden 2019. Arema yang jadi tuan rumah hanya membutuhkan hasil imbang tanpa gol untuk menyegel gelar juara Piala Presiden kedua mereka.