Jokowi Singgung Esports dalam Debat Kelima Pilpres 2019

oleh Rizki Hidayat diperbarui 13 Apr 2019, 23:30 WIB
Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Cawapres Ma'ruf Amin menunjukkan kartu andalan saat Debat Pilpres 2019 kelima di Jakarta, Sabtu (13/4). Debat kelima merupakan debat terakhir dalam masa kampanye dan mengambil tema Ekonomi, Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Bola.com, Jakarta - Topik esports masuk pembahasan dalam debat kelima Pilpres 2019, Sabtu malam (13/4/2019). Hal itu bermula dengan pertanyaan yang diajukan pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin, kepada pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dalam pernyataannya, Jokowi memberikan dukungan penuh perkembangan ekonomi digital khususnya esports. Jokowi-Ma'ruf berkomitmen membangun infrastruktur digital untuk semakin mengembangkan esports di Tanah Air.

Advertisement

Menurutnya, pemerintah harus bisa tanggap dengan pesatnya perkembangan ekonomi digital, termasuk esports.

"Kita sebagai pemerintah memang harus cepat tanggap dan respons cepat terhadap perubahan global yang terjadi. Barang-barang baru masuk begitu cepat setiap hari, artificial intelligence, internet of think, big data, virtual reality, di bidang keuangan ada bitcoin, cryptocurrency," ujar Jokowi.

"Ini adalah sebuah profesi yang anak-anak muda senangi menjadi gamers. Oleh sebab itu, pemerintah membangun infrastruktur digital, baik itu broadband dengan kecepatan tinggi, palapa ring, 4G, sehingga anak-anak muda kita memiliki infrastruktur dalam mengembangkan profesinya sebagai gamers," lanjutnya.

Ekonomi digital khususnya esports berkembang pesat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang diutarakan Jokowi, perkembangan esports mencapai hingga 25 sampai 30 persen per tahun.

"Nilai ekonomi di bidang ekonomi digital bertumbuh sangat pesat. pada 2017 perputaran ekonomi mencapai 11 sampai 12 triliun rupiah. Dengan pertumbuhan pertahu 25 sampai 30 persen," kata Jokowi.

"Untuk itu, kita harus merespons dengan regulasi-regulasi yang benar. Menjadi pemain esports yang profesional butuh fisik yang baik, butuh latihan-latihan yang detail sehingga nanti menjadi pemain profesional dunia," paparnya.

Berbagai turnamen esports level dunia telah digelar di Indonesia, satu di antaranya adalah Asian Games 2018. Pada pesta olahraga antarnegara Asia tersebut, games esports yang dipertandingkan adalah Arena of Valor, Clash Royale, Hearthstone, League of Legends, Pro Evolution Soccer, dan StarCraft II.

Berita Terkait