Piala Sudirman 2019: Gagal Sumbang Poin, Jonatan Christie Minta Maaf

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 24 Mei 2019, 14:45 WIB
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, kalah dari pemain Chinese Taipei, Chou Tien Chen, pada laga perempat final Piala Sudirman, di Nanning, China, Jumat (24/5/2019). (PBSI)

Bola.com, Nanning - Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, meminta maaf, setelah gagal menyumbang poin pada perempat final Piala Sudirman 2019 kontra Chinese Taipei, di Nanning, China, Jumat (24/5/2019). Meski demikian, Indonesia tetap melenggang ke semifinal menang atas Chinese Taipei dengan skor 3-2. 

Jonatan Christie yang turun pada laga ketiga takluk dari tunggal putra andalan lawan, Chou Tien Chen. Dia takluk dalam dua gim langsung 11-21, 13-21.

Advertisement

Jonatan tidak tampil di permainan terbaiknya. Dia sulit mengembangkan permainan dan tertinggal jauh dari Chou. Padahal Jonatan punya catatan rekor telak 5-0 atas Chou dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya.

"Pertama-tama saya mohon maaf kepada tim, saya belum bisa menyumbang poin. Jujur, saya bermain di bawah tekanan, saya tidak bisa keluar dari tekanan," kata Jonatan setelah laga, melalui rilis dari PBSI. 

"Lawan bermain menekan terus, dia tidak memberi ruang buat saya untuk fight back. Pada gim kedua awal dia beberapa kali seperti hilang, tapi langsung balik lagi seperti gim pertama, menekan dan bikin saya lari-lari," kata Jonatan soal pertandingan.

"Saat shuttlecock masih baru, lajunya cepat, tapi waktu dua-tiga pukulan, jadi melambat. Saya rasa itu strategi dia, beberapa kali ganti bola. Saya juga kecolongan di sini. Saya kurang puas dan kecewa dengan permainan saya, apa yang sudah direncanakan, tidak bisa jalan sama sekali," tuturnya.

Jonatan juga mengatakan tak berpatokan pada lima kemenangan yang diraih atas Chou sebelumnya. Menurutnya, pemain yang lebih siap akan menang. Jonatan menilai Chou lebih siap dari segi pertahanan maupun serangan.

"Saya tidak memikirkan head to head, siapa yang siap yang akan menang. Chou bermain sangat siap dari defense, dari serangannya, bola ditempatkan di pojok-pojok lapangan terus. Dengan kondisi bola seperti ini, saya sudah berusaha juga untuk membuat dia lari-lari. Tapi dia tidak merasa tertekan," ungkap Jonatan.

"Pertemuan terakhir kami di Asian Games 2018, sudah cukup lama. Kondisi stadion berbeda dengan di sini. Istora tidak sebesar ini. Kondisi lapangan pun ada menang-kalah angin, jadi main di teknik dan strategi. Tapi kalau di sini lebih ke power dan kecepatan, itu yang saya rasa tidak bisa saya atasi," sambungnya.

Saat Jonatan kalah Indonesia jadi tertinggal 1-2 dari Chinese Taipei. Namun, Indonesia mampu bangkit pada dua gim terakhir melalui Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, untuk memastikan tiket ke semifinal Piala Sudirman 2019

Berita Terkait