3 Modal yang Dibutuhkan Jonatan dan Anthony untuk Juarai Indonesia Open 2019

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 14 Jul 2019, 16:15 WIB
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, tampak lelah saat latihan di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Selasa (9/7). Latihan ini persiapan jelang Indonesia Open 2019. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Dua tunggal putra andalan Indonesia, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, diharapkan memberikan kejutan dengan menjuarai Indonesia Open 2019. Menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, kedua pemain butuh tiga modal untuk merealisasikan target tersebut. 

Advertisement

Jonatan menempati unggulan keenam di Indonesia Open, sedangkan Anthony menjadi unggulan ketujuh. Harapan publik terhadap mereka bakal tinggi karena akan bermain di kandang sendiri. Istora dikenal sebagai tempat yang menakutkan bagi pemain-pemain lawan. 

Susy mengatakan Jonatan dan Anthony sudah saatnya menaikkan level dengan menempatkan diri sebagai pebulutangkis elite dunia. Salah satu pembuktiannya dengan menjuarai salah satu turnamen paling bergengsi di dunia, Indonesia Open. 

Namun, Susyy menegaskan tekad jadi juara harus dibarengi modal meyakinkan. 

"Sekarang dari segi prestasi mereka lebih stabil, sudah meraih dua gelar juara, dua final, dan beberapa semifinal. Mereka sudah mulai stabil di tingkat elite. Kalau merasa terbebani menghadapi Indonesia Open ini seharusnya tidak, malah harus bersemangat," kata Susy, dalam perbincangan wartawan, di GOR Djarum, Jakarta, Sabtu (13/7/2019). 

"Mereka harus menempatkan diri di barisan elite dunia. Memang seharusnya menuju ke sana. Mereka bisa karena sudah menaklukkan level 500, menaklukkan unggulan-unggulan juga pernah. Modalnya menjuarai Indonesia Open 2019 hanya keyakinan, keberanian, dan kematangan," sambung Susy Susanti.  

 

2 dari 2 halaman

Tak Terpengaruh Mundurnya Axelsen

Jonatan akan menghapi pemain Denmark, Rasmus Gemke, pada babak pertama. Anthony sudah ditunggu pemain China, Lu Guangzhu. 

Peta persaingan di tunggal putra sedikit berkurang dengan mundurnya salah satu unggulan asal Denmark, Viktor Axelsen, yang mengalami cedera. 

Namun, Susy mengatakan mundurnya Axelsen tak akan berpengaruh besar karena masih banyak rival-rival berat lainnya. 

"Kalau pengaruh besar mungkin tidak, belum tentu Axelsen ketemu pemain kita. Tapi, di sisi satu unggulan keluar mempermudah sedikit untuk pemain kita, yang pasti fokus saja," kata Susy. 

"Khusus tunggal putra, kesempatan sudah sedikit terbuka, dengan absennya satu unggulan. Kalau bisa mungkin mengalahkan beberapa unggulan laai, bikin kejutan atau jadi juara," tegas Susy. 

 

Berita Terkait