Jarang Terjadi, Kuncoro Marah Melihat Konate Cedera Saat Sesi Latihan Arema

oleh Iwan Setiawan diperbarui 26 Agu 2019, 21:20 WIB
Makan Konate saat latihan dengan Arema di lapangan futsal, Senin (26/8/2019). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Sebuah insiden terjadi dalam latihan Arema di lapangan Futsal Champions, Ma Chung, Kota Malang, Senin (26/8/2019). Jelang latihan berakhir, gelandang serang Makan Konate meringis kesakitan sambil memegangi kaki kanannya.

Tim medis terlihat agak lama memberikan perawatan. Pemain asal Mali itu mengalami masalah di tulang keringnya setelah berduel dengan pemain sayap Ridwan Tawainella dalam sesi game.

Advertisement

Asisten pelatih Arema, Kuncoro, yang sore tadi memimpin latihan sempat uring-uringan. Dia melihat Ridwan melakukan pelanggaran yang terlalu keras.

Padahal, pelatih hanya memberikan latihan game futsal untuk membuat pemain rileks. Setelah insiden itu, suasana latihan agak kaku dan latihan langsung berakhir.

"Tadi saya agak marah karena ada pelanggaran yang keras. Saya sampaikan, main keras jangan ke teman. Namun, saat menghadapi lawan di pertandingan saja. Kebetulan waktu latihan sudah selesai setelah kejadian itu," kata Kuncoro.

Pemandangan seperti ini jarang terjadi dalam latihan Arema karena Kuncoro merupakan sosok humoris yang sering jadi bahan candaan pemain.

Tetapi, ketika dia sudah marah seperti sore tadi, tidak ada pemain yang berani bercanda. Semasa jadi pemain, dia merupakan sosok temperamental di lapangan.

Ridwan pun langsung meminta maaf kantaran dia tidak memiliki niatan untuk mencederai rekan satu tim di Arema.

2 dari 2 halaman

Melindungi Makan Konate

Asisten pelatih Arema, Kuncoro, memimpin latihan di lapangan futsal dengan lima pemain absen, Senin (26/8/2019). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Beruntung Konate tidak mengalami cedera serius dalam insiden itu. Hanya tulang keringnya sedikit bengkak. Itu normal karena setelah benturan.

"Sayang kalau ada yang cedera serius dalam latihan," lanjut Kuncoro.

Ada kesan tim pelatih Arema melindungi Konate karena pemain 27 tahun itu jadi pemain paling sentral di Arema. Dia selalu main penuh di setiap pertandingan dan jadi pemain tersubur dengan 10 gol.

Tak hanya itu, mantan pemain Persib Bandung ini juga punya assist terbanyak di Liga 1 dengan tujuh assist.

Itulah mengapa tim pelatih Arema tidak ingin kehilangan Konate. Apalagi Singo Edan juga tidak memiliki pengganti yang sepadan. Satu-satunya gelandang serang adalah pemain muda M. Rafli, yang kini sedang sakit.