Akui Mustahil Kejar Marquez, Dovizioso Pilih Waspadai Ancaman Rins

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 22 Sep 2019, 23:00 WIB
Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso (kanan), berselebrasi dengan Marc Marquez setelah balapan MotoGP Aragon, Minggu (22/9/2019). (AFP/Javier Soriano)

Bola.com, Aragon - Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, mengakui mustahil mencegah Marc Marquez meraih gelar juara dunia MotoGP 2019. Dovi memilih fokus menjaga posisi kedua dari ancaman pembalap Suzuki, Alex Rins. 

Marquez sudah unggul 98 poin atas Andrea Dovizioso setelah menjuarai MotoGP Aragon 2019, Minggu (22/9/2019). Dengan lima balapan tersisa, Marquez sudah di ambang gelar juara ketujuh sepanjang kariernya di balap motor. 

Advertisement

Bahkan, Marquez sudah bisa mengamankan gelar juara dunia jika meraih dua poin lebih banyak dibanding Dovizioso pada seri berikutnya di MotoGP Thailand, pada 6 Oktober. Situasi tersebut sangat disadari Dovizioso. 

Meski demikian, Dovizioso tak akan membalap asal-asalan pada sisa balapan musim ini. Dia bertekad finis kedua pada akhir musim. 

"Meskipun Marc hampir mustahil dikejar, saya harus memastiikan bisa meraih poin sebanyak mungkin di luar Eropa karena kami tak boleh melupakan Alex Rins," kata Dovizioso, seperti dilansir Speedweek

"Seri luar Eropa biasanya sangat bagus bagi kami dan pergi ke sana setelah naik podium tentu sangat menyenangkan. Tapi, kami harus tetap fokus dan berusaha kembali naik podium pada seri-seri berikutnya," imbuh Dovi. 

Alex Rins bercokol di peringkat ketiga klasemen sementara MotoGP 2019. Dia terpaut 46 poin di belakang Andrea Dovizioso. Namun, apa pun masih bisa terjadi pada lima balapan tersisa musim ini. 

 

2 dari 2 halaman

Manfaatkan Kesalahan Rins dan Morbidelli

Pembalap Team Suzuki Ecstar, Alex Rins. (Dok. Suzuki).

Secara keseluruhan, Andrea Dovizioso mengaku puas dengan torehannya di MotoGP Aragon 2019. Dia berhasil naik podium kedua meskipun mengawali balapan dari posisi ke-10. 

"Start saya bagus, tapi saya terhalangi dan tak bisa memperbaiki posisi. Bahkan, saya kehilangan beberapa posisi. Kemudian Rins dan Franco Morbidelli melakukan kesalahan, yang membuka gerbang bagi saya," urai pembalap Italia itu. 

"Sejak itu saya mengendalikan balapan. Saya tak memacu motor hingga maksimal dan saya tak memaksakan ban belakang dengan berlebihan. Jadi, saya bisa membalap dengan konsisten hingga akhir. Di MotoGP sangat sulit memperbaiki banyak posisi. Jadi, itulah mengapa saya sangat senang," imbuh Dovizioso.

Sumber: Speedweek  

 

Berita Terkait