Pemain Buangan Kembali Jadi Pahlawan Persik saat Menjegal Mitra Kukar

oleh Gatot Susetyo diperbarui 23 Sep 2019, 21:20 WIB
Pemain Persik Kediri merayakan gol kemenangan atas Mitra Kukar 2-0 di Stadion Brawijaya Kota Kediri, Senin (23/9/2019). (Bola.com/Gatot Susetyo)

Bola.com, Kediri - Wimba Sutan Fenosa kembali jadi pahlawan bagi kemenangan Persik Kediri. Striker senior yang sempat dibuang Persik saat seleksi tim proyeksi tampil di Liga 2 2019 ini memborong dua gol ke gawang Mitra Kukar pada laga di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Senin (23/9/2019).

Duel Persik kontra Mitra Kukar langsung panas sejak menit awal pertandingan. Wasit Mansyur (DKI Jakarta) harus tujuh kali mengeluarkan kartu kuning. Empat kartu untuk pemain Persik, sisanya bagi penggawa Naga Mekes.

Advertisement

"Saya ucapkan rasa syukur atas kemenangan ini. Saya memang instruksikan agar pemain tak memberi waktu sedetik pun kepada lawan bisa menekan kami," kata Budihardjo Thalib, pelatih Persik.

Keputusan pelatih asal Makasar ini memasukkan Wimba Sutan Fenosa berdampak positif bagi Persik.

"Saya harus membayar kepercayaan pelatih. Saya juga ingin memuaskan Persikmania. Dua gol yang sangat luar biasa bagi saya. Apalagi gol kedua tadi, saya memaksakan diri menendang dengan kaki kiri. Padahal engkel kaki saya sedang sakit. Sekarang mulai terasa lagi sakitnya," ucap Wimba Sutan Fenosa.

Budihardjo mengakui Mitra Kukar sangat sulit ditundukkan. Mereka dihuni pemain bintang jebolan Liga 1. "Kapten Faris Aditama jadi ruh permainan kami. Teknik, kecerdasan, dan pengalamannya yang segudang mampu memotivasi rekan-rekannya di lapangan. Saya juga punya kiper yang hari ini tampil sangat bagus," ujar Budihardjo.

Penjaga gawang Persik Kediri, Junaidi, membuka kunci kesuksesan menahan gempuran Arif Suyono dkk. "Saya asal Tenggarong. Jadi saya punya motivasi besar ingin menunjukkan kemampuan kepada skuat Mitra Kukar. Sebenarnya ini klub idola saya. Saya juga pernah main di Mitra Kukar," tutur Junaidi. 

2 dari 2 halaman

Mitra Kukar Protes

Pelatih Mitra Kukar Rafael Berges Marin melakukan protes keras gol kedua Persik Kediri yang dicetak Wimba Sutan Fenosa pada menit ke-89. Gol yang berawal dari tendangan keras kaki kiri Wimba Sutan ini gagal ditangkap kiper M. Rizky Darmawan dan membentur mistar gawang.

Laju bola sangat deras dan mengarah ke gawang. Namun, bola tersebut memantul keluar. Pelatih asal Spanyol ini protes karena wasit mengesahkan gol tersebut. Padahal, menurut Rafael Berges, bola yang memantul ke tanah tidak melewati garis gawang.

"Gol kedua masih bisa diperdebatkan. Karena menurut pandangan saya, bola tak melewati garis gawang. Asisten wasit juga tak mengangkat bendera sebagai tanda gol. Tapi wasit memutuskan bola masuk, dan jadi gol kedua Persik," tutur Rafael Berges.

Pernyataan Rafael Berges ini dibantah Budihardjo Thalib.

"Ini lapangan kami. Jadi kami tahu betul tiap jengkal tanah di Stadion Brawijaya. Tanah di gawang sisi utara di dalamnya memang lebih tinggi. Bola tadi sudah melewati garis gawang. Jadi keputusan wasit sudah benar. Kalau Mitra Kukar membantahnya, posisi kami leih dekat daripada mereka," ujar Budihardjo.

Berita Terkait