Timnas Indonesia U-22 Hadapi China Jelang Tempur di Kualifikasi Piala AFC U-19 2020

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 24 Sep 2019, 18:50 WIB
Penyerang Timnas Indonesia U-19, Mochammad Supriyadi, berusaha melepaskan diri dari kepungan pemain Timnas Iran U-19 dalam laga uji coba internasional di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (7/9/2019). Timnas Indonesia U-19 kalah 2-4 dari Iran dalam pertandingan ini. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-19 terus mematangkan persiapanmenyongsong kualifikasi Piala AFC U-19 2020. Terdekat, tim asuhan pelatih Fakhri Husaini itu bakal digembleng pada pemusatan latihan (training centre) di Bogor pada 25 September-1 Oktober 2019.

Setelah TC, Timnas Indonesia U-19 akan tampil dalam dua partai uji coba. Tim Garuda Muda bakal menjamu China pada 17 Oktober dan 20 Oktober 2019.

Advertisement

Partai latih tanding pertama bakal berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. Tiga hari berselang, Timnas Indonesia U-19 akan kembali berhadapan dengan China, kali ini di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.

"Saya senang PSSI merencanakan uji coba melawan China. Hal ini dapat menjadi tolok ukur untuk melihat sejauh mana kemampuan tim ini," ujar Fakhri Husaini, pelatih Timnas Indonesia U-19, dikutip dari situs resmi PSSI.

"Saat Kualifikasi Piala AFC U-19 2020, lawan-lawan kami di Grup K memiliki karakter serupa. Sebut saja Korea Utara dan Hong Kong. Selain itu, juga ada Timor Leste," imbuh Fakhri mengungkap alasan uji coba kontra China.

2 dari 2 halaman

Tergabung di Grup K

Pemain Timnas Indonesia U-19, Sutan Zico (tengah), merayakan gol ke gawang Iran di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Rabu (11/9/2019). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Timnas Indonesia U-19 tergabung di Grup K kualifikasi Piala AFC U-19 2020 bersama Korea Utara, Hong Kong, dan Timor Leste. Seluruh pertandingan di Grup K tersebut berlangsung di Indonesia pada 6-10 November 2019.

Pemilihan uji coba melawan China dilandasi keinginan Fakhri memetakan kekuatan Korea Utara dan Hong Kong. Ketiga negara tersebut disebut punya permainan yang mirip mengingat berasal dari Asia Timur.

"Kami perlu setidaknya diadakan dua kali uji coba dengan lawan yang serupa seperti China. Saya melihat permainan mereka dan postur tubuhnya bisa membuat pemain kami belajar untuk berduel dengan lawan yang memiliki karakteristik tersebut," jelas Fakhri.