Zlatan Ibrahimovic Pilih Jose Mourinho Ketimbang Pep Guardiola

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Okt 2019, 07:45 WIB
3. Zlatan Ibrahimovic - Pria asal Swedia ini pernah menjadi andalan lini depan Ajax Amsterdam sejak didatangkan dari Malmo tahun 2001 silam. Tiga musim bersama Ajax, total 74 kali main dan 35 gol berhasil dicatatkan. (AFP/Oli Scarff)

Jakarta Zlatan Ibrahimovic pernah bekerja sama dengan Jose Mourinho semasa bermain di Inter Milan dan Manchester United. Penyerang asal Swedia ini pun pernah ditangani Guardiola saat menjajal peruntungan di Barcelona.

Mourinho dan Guardia layak dianggap terbaik karena koleksi trofi mereka yang luar biasa dan diraih di beberapa liga berbeda. Namun, di antara dua nama itu, siapa yang terbaik menurut Ibra?

Advertisement

Zlatan Ibrahimovic tahu karier Mou ternoda dengan kegagalan di Manchester United. Namun, baginya Mou tetap nomor satu. Tidak banyak pelatih yang bisa membawa dampak istimewa seperti Mou.

Mourinho bukan hanya soal kemenangan, lebih dari itu soal mental. Hampir semua pemain yang pernah dilatih Mourinho selalu memuji caranya membangkitkan mental tim, meski terkadang terlalu keras.

"Dia punya dampak yang luar biasa untuk karier saya," ujar Zlatan Ibrahimovic soal Mourinhokepada Gazzetta dello Sport.

"Dia masih 'The Special One', seorang pemenang. Saya berharap dia segera kembali sebagai pelatih dan saya yakin dia akan langsung menang," kata Zlatan Ibrahimovic.

2 dari 2 halaman

Lebih Baik Mou

Dua pemain Manchester United, Zlatan Ibrahimovic dan Paul Pogba, merayakan gol ke gawang Southampton. Ibrahimovic resmi kembali perkuat Manchester United. (AFP/Oli Scarff)

Bagi Ibra, Mou masih lebih baik daripada Guardiola. Benar, Guardiola salah satu pelatih tersukses yang meraih banyak trofi penting, tapi ada satu kekurangan fatal pada sifat pelatih Spanyol itu.

"Kami tidak pernah berhadapan langsung karena sifatnya," ujar Ibra soal Guardiola.

"Ketika kami berhadapan satu sama lain, dia akan bersembunyi. Dia menunggu saya keluar, baru akan meninggalkan ruang ganti."

"Sebagai pelatih, dia fenomenal, tapi sebagai pria ..." ujarnya tersenyum.

Sumber: Gazzetta dello Sport

Disadur dari: Liputan 6 (Adyaksa Vidi, published 20/10/2019)

Berita Terkait