Prediksi Liga Champions Salzburg Vs Liverpool, Selasa 10 Desember 2019 : Kepantasan Erling Braut Haaland

oleh Nurfahmi Budi diperbarui 10 Des 2019, 07:15 WIB
Liga Champions - RB Salzburg Vs Liverpool (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Erling Braut Haaland menjadi sorotan sepanjang Liga Champions 2019-2020. Anak muda berusia 19 tahun tersebut muncul mendadak di tengah persaigan nama-nama beken. Kiprahnya layak ditunggu saag Salzburg menjamu Liverpool, pada Matchday 6 Grup E Liga Champions, dini hari nanti WIB.

Bagi Erling Braut Haaland, bersua Liverpool bak laga final. Salzburg butuh kemenangan agar memastikan satu tiket ke babak knock-out bisa menjadi milik mereka. Walhasil, pertandingan di Stadion Salzburg tersebut sekaligus pembuktian ketajaman sang bomber.

Advertisement

Pada musim ini, koleksi Erling Braut Haaland (8 gol) hanya kalah dari striker Bayern Munchen, Roberto Lewandowksi (10 gol). Namun, jika menilik menit bermain, Haaland (299 menit) lebih efektif dibanding sang pesaing (437 menit).

Performa Erling Braut Haaland layak memantik kewaspadaan lini pertahanan Liverpool. Apalagi, pada pertemuan pertama di Anfield, ia ikut merobek jala The Reds.

Erling Braut Haaland sedang memanas. Ia mencetak hattrick ke-5 musim ini kala Salzburg menekuk Wolfsberg (3/11/2019). Bomber berpostur 191 cm tersebut juga mencetak gol akhir pekan lalu, sekaligus menjadi koleksi ke-28 dalam 21 penampilan bersama Salzburg sepanjang 2019-2020.

 

2 dari 3 halaman

Komentar Haaland

Penyerang Red Bull Salzburg, Erling Haaland saat mengikuti sesi latihan tim di stadion Anfield, Inggris (1/10/2019). Red Bull Salzburg akan bertanding melawan Liverpool pada grup E Liga Champions. (AFP Photo/Lindsey Parnaby)

"Kami akan bermain tanpa beban. Tim siap tampil lepas dan menikmati permainan, serta berlaga dengan senyum tersungging di bibir. Bagiku, partai kontra Liverpool akan menjadi satu di antara pertandingan terbesar dalam karierku," kata Erling Braut Haaland.

Ia mengaku hanya fokus untuk mencetak gol, sesuatu yang menjadi tugas utamanya. "Saya tahu kualitas pemain belakang Liverpool. Tapi kali ini berbeda, dan saya harus benar-benar berkonsentrasi agar membantu Salzburg melaju ke babak berikutnya," tegas Erling Braut Haaland.

Ucapan Erling Braut Haaland bukan tanpa simbol bahaya untuk Liverpool. Setidaknya, Erling Braut Haaland akan berkolaborasi dengan sang kompatriot, Patson Daka dan Masaya Okugawa, guna melibas area pertahanan tim tamu.

Saat ini, Salzburg berada di peringkat 3 klasemen sementara Grup E, dengan koleksi 7 angka, berselisih dua poin lebih sedikit dari Napoli dan 3 angka dari Liverpool. Oleh karena itu, kemenangan menjadi harga mutlak agar Salzburg lolos ke fase knock-out.

Modal Salzburg tak hanya Erling Braut Haaland. Secara produktivitas, tim asal Austria ini memiliki modal yang tak boleh diremehkan Liverpool. Mereka sudah mencetak 16 gol. Statistik tersebut hanya kalah dari Bayern Munchen (21 gol) dan Tottenham Hotspur (17 gol).

 

3 dari 3 halaman

Liverpool Waspada

Pemain Liverpool Mohamed Salah (tengah) merayakan golnya ke gawang Red Bull Salzburg bersama Sadio Mane (kanan) dan Roberto Firmino (kiri) pada lanjutan Liga Champions di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Rabu (2/10/2019). The Reds menang tipis 4-3 atas Salzburg. (AP Photo/Jon Super)

Selain itu, Salzburg juga tak terkalahkan dalam 19 pertandingan kandang di pentas Eropa. Rinciannya, 15 menang, sebelum kalah dari Napoli pada Matchday 4. "Permainan kami selalu agresif, dan itu yang akan ditampilkan. Setelah itu, barulah pasukanku menyeimbangkan dengan pertahanan yang solid, termasuk dalam transisi," jelas Jesse Marsch, Pelatih Salzburg.

Bagi Marsch, sisi teknik tak menjadi masalah besar. Satu yang menjadi titik konsentrasinya adalah meningkatkan level kepercayaan diri para pemain. "Dan kami sudah mendapatkan itu, tinggal menjaganya sampai akhir pertandingan," tegasnya.

Ancaman tersebut mendapat respon dari Liverpool. Manajer Liverpool, Jurgen Klopp mengakui anak asuhnya tak boleh lengah. Ancaman gagal melaju ke babak selanjutnya, yang berarti malapetaka bagi sang juara bertahan, menjadikan seluruh komponen tim memasang status siaga satu.

Klopp yakin Mohamed Salah dkk akan menggunakan kesempatan dengan baik, termasuk moralitas yang sedang tinggi di pentas Premier League. Modal tersebut dikombinasikan dengan catatan statistik, yang merujuk Liverpool menuai delapan kemenangan dari 11 laga Eropa. Selain itu, Liverpool tak pernah kalah di Austria, dengan catatan dua menang serta sekali seri.