Manajemen Jelaskan Penyebab Lenyapnya Nama Tira pada Identitas Persikabo

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 02 Jan 2020, 22:15 WIB
Gelandang Tira Persikabo, Wawan Febriyanto, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Tira Persikabo pada laga Shopee Liga 1 di Stadion Pakansari, Bogor, Kamis (24/10). Arema tahan imbang 1-1 Tira Persikabo. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Jakarta - Manajemen Tira Persikabo berencana menghilangkan nama Tira mulai Liga 1 2020. Nantinya, tim ini hanya akan menggunakan identitas Persikabo Kabupaten Bogor.

Nama Tira Persikabo lahir berkat merger dua klub, PS Tira dan dengan tim Liga 3, Persikabo. Klub ini awalnya bernama Persiram Raja Ampat sebelum bertransformasi menjadi PS TNI pada 2015.

Advertisement

Pada 2018, PS TNI berganti nama menjadi PS Tira seiring dengan kepindahan homebase dari Bogor ke Bantul, Yogyakarta. Indetitas klub kembali berubah setelah merger dan sepakat memakai nama Tira Persikabo untuk Shopee Liga 1 2019.

Apa yang mendasari manajemen melenyapkan nama Tira pada identitas Persikabo mulai musim depan? 

"Lebih banyak kepentingan bisnis. Kami tahu animo masyarakat Kabupaten Bogor belum sepenuhnya datang ke stadion. Mudah-mudahan dengan nama Persikabo bisa menambah animo penonton," ujar Direktur Pengembangan Bisnis Tira Persikabo, Rhendie Arindra, ketika dihubungi Bola.com, Kamis (2/1/2020).

Dalam waktu dekat, Rhendie akan mengirimkan surat ke PSSI untuk mengajukan perubahan nama Tira Persikabo mulai musim depan. Sesuai rencana, permintaan ini bakal dibahas pada Kongres Tahunan PSSI pada 25 Januari 2020.

2 dari 2 halaman

Skuat Masih Didominasi TNI

Gelandang Persebaya, Damian Lizio, duel melawan bek Tira Persikabo, Manahati Lestusen di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (21/7/2019). (Bola.com/Aditya Wany)

Rhendie memastikan, timnya hanya berubah secara identitas. Untuk skuat pada musim depan, anggota TNI masih mendominasi.

"Tetap. Yang lain tak ada yang berubah menurut saya. Cuma nama saja. Dari komposisi juga masih didominasi oleh anggota TNI," tutur Rhendie.

"Sebetulnya kalau internal tim tetap sama. Dari unsur-unsur yang lama tetap berjalan berbarengan. Jadi lebih kepada perencanaan bisnis jangka panjang saja. Kurang lebih bisa dibilang rebranding memang," imbuhnya.