Cerita Lin Dan Kagumi 2 Pebulutangkis Indonesia dan Pertandingan Terbaiknya

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 10 Apr 2020, 13:15 WIB
Tunggal putra China, Lin Dan, berusaha mengembalikan kok saat melawan tunggal putra Kanada, Jason Anthony, pada Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (16/7). Lin Dan menang 14-21 21-16 21-16. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Kiprah Lin Dan di kancah bulutangkis dunia sudah memasuki masa-masa senja karena usianya tak lagi muda. Namun, siapa pun tak akan membantah jika Lin Dan dianggap sebagai pemain terbaik di generasinya atau bahkan sepanjang sejarah.

Lin Dan dikenal sebagai pebulutangkis dengan teknik di atas rata-rata. Dia juga dikenal memiliki mental juara, sehingga mendulang kesuksesan di ajang-ajang besar. 

Advertisement

Pemain berjulukan Super Dan itu sudah mengoleksi dua medali emas Olimpiade, lima titel kejuaraan dunia, dan enam gelar All England.

Selama 19 tahun berkarier sebagai pebulutangkis profesional, Lin Dan pernah menghadapi banyak pemain hebat. Dia dikenal memiliki rivalitas dengan Lee Chong Wei (Malaysia) dan Taufik Hidayat (Indonesia) di lapangan.

Lalu, siapa lawan yang paling ditakuti oleh pemain berusia 32 tahun itu? "Tak ada. Saya selalu menganggap semua lawan sama. Kadang saya menang dan kadang saya kalah," kata Lin Dan dalam wawancara dengan media India, Femina, empat tahun lalu. 

Meski demikian, Lin Dan tetap memiliki pemain panutan, dua di antaranya merupakan pemain legendaris Indonesia. Dia mengaku mengagumi Taufik, Chong Wei, dan juga Hendrawan (Indonesia).

"Taufik dan Chong Wei sangat berbakat, sedangkan Hendrawan jadi pemain hebat berkat kerja kerasnya," ujar Lin Dan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Pertandingan Paling Berkesan

Lee Chong Wei (kiri) dan Lin Dan. (AFP/Goh Chai Hin)

Dari sekian banyak pertandingan yang sudah dijalani, Lin Dan menyebut final Olimpiade Beijing 2008 sebagai laga yang paling berkesan dalam karier maupun hidupnya.

"Pertandingan itu digelar di negara saya dan saya berhasil memenuhi ekspektasi tinggi dari masyarakat dengan meraih medali emas. Saya akan selalu mengingat momen tersebut," kata Lin Dan.

Pada final Olimpiade Beijing 2008 tersebut, Lin Dan, mengalahkan rival klasiknya, Lee Chong Wei, di partai final. Kesuksesan itu diraihnya kembali pada Olimpiade London 2012. Lagi-lagi dia menundukkan Lee di laga puncak. 

Lin Dan merupakan pemain pertama yang berhasil mempertahankan gelar tunggal putra bulutangkis di kancah Olimpiade.

Kekalahan itu juga memupuskan harapan Malaysia untuk merebut emas pertama di kancah Olimpiade. Menjelang final, Lee Chong Wei sempat mengaku khawatir. Dia masih terbayang kekalahan dari Lin Dan pada final Olimpiade Beijing 2008. Ternyata kekhawatiran Lee menjadi kenyataan. 

 

3 dari 3 halaman

Tato di Tubuh Lin Dan

Dalam sesi wawancara itu, Lin Dan juga bercerita tentang tato di tubuhnya. Super Dan memiliki banyak tato di tubuhnya. Dia punya lima tato dengan arti berbeda mulai dari inisial namanya, inisial nama panggilan istrinya (Xie Xingfang), penghormatan untuk sang nenek, potongan kalimat favoritnya, dan simbol jumlah titel turnamen major yang sudah diraihnya. Mengapa Lin Dan menyukai seni rajah tubuh itu?

"Saya selalu tertarik dengan tato. Fungsi tato untuk pria hampir sama dengan anting yang dipakai wanita, yaitu membuat seseorang menjadi lebih cantik/tampan," kata Lin Dan.

Dengan usia yang sudah menginjak kepala tiga, Lin Dan sadar dirinya sudah berada di pengujung karier. Dia pun telah memiliki rencana setelah gantung raket.

"Saya ingin mempromosikan bulutangkis ke seluruh dunia. Selain itu, saya ingin anak saya nanti jadi pemain bulutangkis juga," tutur Lin Dan.