Kisah Pemuda Indonesia Ikut Serta Mendesain Sepatu Paul Pogba, David Beckham, dan Mesut Ozil

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 04 Mei 2020, 12:00 WIB
Rudi Swasto. Linkedin

Bola.com, Jakarta - Penggemar sepak bola tentu mengenal David Beckham, Paul Pogba, Robin van Persie, dan sejumlah bintang dunia lainnya. Namun, pasti belum banyak yang mengetahui bahwa sepatu sepak bola yang mereka gunakan ternyata didesain oleh seorang pemuda dari Indonesia.

Rudi Swasto mungkin bisa dibilang ikut ambil peran dalam kesuksesan sejumlah bintang sepak bola dunia. Akurasi tendangan, kemolekan dribble bola, kecepatan lari, hingga hentakan lesatan bola yang kuat, sangat bergantung dari jenis sepatu yang dipakai oleh bintang sepak bola dunia.

Advertisement

Rudi merupakan arsitek desainer sepatu atlet internasional yang memberikan kekuatan-kekuatan di lapangan hijau menjadi lebih maksimal. Pemuda asal Klaten itu memberikan kontribusi bagi para pemain dunia mengingat sepatu adalah senjata utama bagi para bintang lapangan hijau.

Layaknya senjata yang dipilih oleh para gladiator untuk bertarung, sepatu bola memberikan efek maksimal bagi kekuatan bakat dan kerja keras yang dimiliki seorang pemain.

Sekuat apapun kaki, apabila tidak ditunjang dengan jenis sepatu yang tepat, tidak akan menghasilkan "tendangan pisang" ala Beckham maupun lesatan bola secepat jet tempur seperti khas milik Dani Alves, full back kanan yang besar di raksasa Barcelona.

“Saya kecemplung saja secara kebetulan bisa mendesain sepatu sepak bola milik para mega bintang bola dunia, kebetulan saya dikontrak perusahaan sepatu asal Jerman sebagai desainernya,” kata pemuda asal Klaten, Jawa Tengah tersebut seperti melansir Antara, Minggu (3/5/2020).

Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.

 

Video

2 dari 4 halaman

Kepercayaan dari Adidas

David Beckham dan Paul Pogba di kampanye adidas (Liputan6.com/Pool/PR Imagery)

Perusahaan asal Jerman tersebut adalah Adidas, yang merancang sepatu terbaik sesuai dengan karakter kaki pemain. Bukan hanya Beckham hingga Pogba, Rudi menyebutkan hasil olahan karya desain 3D-nya untuk sang pemain bahkan seperti bermain gim sepak bola saja.

Sebut saja David Beckam, Paul Pogba, David Silva, Mesut Ozil, Robin van Persie, Dani Alves, hingga Zinedine Zidane. Itu beberapa bintang dunia yang memiliki sentuhan karya Rudi yang dituangkan dalam sepatu untuk memaksimalkan kekuatan di lapangan.

“Khusus Van Persie, dia pernah pesan langsung dengan kebutuhannya sendiri melalui tim teknisnya. Van Persie menginginkan pool sepatunya lebih panjang dari yang lain, agar cengkeraman di tanah lebih kuat dan tidak mudah jatuh,” kata Rudi sembari menunjukkan alas sol sepatu yang pernah digunakan Van Persie.

Untuk Beckam dan Zidane, Rudi mengaku membuat sepatu mereka justru ketika kedua pemain kelas dunia itu telah gantung sepatu sebagai pemain. Namun, keduanya masih menggunakan Adidas untuk sekadar berlatih di lapangan.

Rudi bekerja di salah satu pabrik komponen sepatu olah raga. Ia menjadi senior desainer untuk konsep-konsep sepatu bola.

3 dari 4 halaman

Durasi Pengerjaan

Sepatu yang dipakai Paul Pogba saat mengantar timnas Prancis menjuarai Piala Dunia 2018 ditampilkan di rumah lelang Christie, Paris, 26 April 2019. Sepatu tersebut laku terjual seharga 30 ribu Euro (setara Rp 476 juta) dalam lelang di Paris pada 29 April 2019 malam. (FRANCOIS GUILLOT/AFP)

Mengerjakan satu pesanan sepatu sepak bola untuk pemain bintang, Rudi mengaku membutuhkan waktu hingga enam bulan. Namun, itu hanya memperhitungkan konsep, kekuatan, aerodinamis, berat beban, hingga bahan yang tepat untuk digunakan pemain.

Total dari sol alas bawah hingga selesai bentuk sepatu penuh memakan waktu hingga satu tahun untuk merancang bentuk desain 3D sesuai dengan karakter dan kebutuhan pemain.

Seperti insinyur sipil, Rudi harus memperhitungkan berat beban pemain, kekuatan cengkeraman dalam tanah, jenis rumput dan tanah lapang, kemampuan menerima tekanan, ergonomis, aerodinamis, kenyamanan di kaki, hingga estetika visual sepatu bagi pemain.

Selain itu, pemilihan bahan juga menjadi dasar yang penting untuk melihat kelenturan sepatu dan harga produksi yang terbaik bagi pasar bisnis sepatu dunia khususnya, Adidas.

“Sepatu yang paling sulit saya kerjakan, adalah desain untuk Paul Pogba, sebab karakter pemain ini unik dalam bermain bola,” kata Rudi.

Kesulitan yang ia maksud adalah sepatu tersebut harus mampu menunjang kemampuan dari Pogba.

Secara desain dan teknis, kemampuan sepatu yang dimiliki Pogba adalah karakter yang lentur, untuk memaksimalkan kemampuan mengolah bola, passing, shot, dan juga daya tahan atau stamina.

Sedikit kesalahan dalam perhitungan gambar awal, walaupun hitungan milimeter maka akan mengurangi kecepatan dan daya tahan pemain dalam bertanding.

“Ada juga sepatu yang saat itu dirancang untuk pemain yang full bermain 90 menit. Berarti sepatu tersebut harus berbahan ringan, namun memiliki kelenturan ujung kaki yang lebih serta cengkeraman pool yang tidak terlalu panjang, sepatu itu milik Dani Alves,” kata lulusan STM tersebut.

 

4 dari 4 halaman

Memproduksi di Indonesia

Adidas meluncurkan varian warna baru untuk sepatu pesepak bola dunia seperti Lionel Messi, Mesut Ozil, dan Gareth Bale.

Untuk memberikan hasil maksimal dalam desain sepatu, Adidas selalu mengundang Rudi untuk hadir langsung ke Jerman dalam proses perencanaan dan finalisasi.

Tidak jarang, pemain melalui tim teknisnya, terlibat langsung untuk melakukan test drive sepatu ataupun sekadar menambahkan corak signature.

Dalam posisi ini, Rudi seperti konsultan yang memberikan masukan, atas penambahan atau pengurangan bentuk prototipe yang telah dibuat. Adidas tak jarang meminta perubahan atas penyesuaian terhadap kebutuhan pemain dan pasar.

“Kadang saya jelaskan bahwa bahan model teknis yang diinginkan pemain ternyata memiliki ongkos produksi tinggi untuk bahan dasarnya, sehingga harus mencari model alternatif agar tidak mengurangi kualitas,” katanya.

Rudi menegaskan sebenarnya semua sepatu sepak bola bintang dunia diproduksi di Indonesia, mulai dari proses perencanaan desain hingga penjahitan, hanya saja sistem pasar membuat sepatu tersebut memiliki harga yang tinggi.

“Jika saja ada satu teknologi dalam proses pembuatan sepatu dimiliki Indonesia, maka kualitas dan kekuatan brand sepatu lokal Indonesia akan mengalahkan merk-merk dunia lainnya,” katanya.

Namun, karena alasan profesionalisme, Rudi tidak dapat membicarakan mengenai teknologi tersebut. Satu hal yang pasti faktor sumber daya manusia juga perlu ditingkatkan untuk memaksimalkan kualitas sepatu.

 

Sumber asli: Antara

Disadur dari: Liputan6.com (Nurmayanti, published 3/5/2020)

Berita Terkait